.webp)
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat ada sebanyak 225.483 petani milenial di NTB. Ini merupakan catatan bagus untuk masa depan sektor pertanian ke depan.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi NTB Wahyudin mengatakan jumlah petani muda di NTB mulai didata pada tahun 2023. Jumlah itu diperkirakan bakal terus naik karena sektor pertanian masih menjadi primadona untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi NTB.
"Sektor pertanian terhadap peningkatan ekonomi NTB itu menyumbang 22 persen. Mulai dari tanaman pangan yang begitu banyak di NTB. Namun, kami tidak melihat ke ekspor melainkan ke produksinya," kata Wahyudin saat konferensi pers Hasil Sensus Pertanian Tahap I di Mataram, Senin (4/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wahyudin mengatakan jumlah petani milenial sebanyak 225.483 orang itu setara dengan 30,37 persen dari total jumlah usaha pertanian perorangan (UTP) mencapai 768.765 orang.
Adapun, petani milenial adalah petani yang berusia 19 sampai dengan 39 tahun. Kategori petani milenial sendiri merupakan anak muda yang adaptif terhadap penggunaan teknologi digital.
"Jadi dari semua sektor di NTB, kita masih bertumpu pada sektor pertanian. Kami minta ke depan pemerintah mendorong anak-anak milenial punya pengetahuan tentang teknologi dalam mengusahakan sektor pertaniannya," katanya.
(dpw/nor)
