Pemegang saham pengendali PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB). Salah satu keputusan yang disepakati dalam rapat yang dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur NTT Ayodhia GL Kalake itu adalah melakukan audit Bank NTT.
"Catatan dari notaris dihadiri 100 persen pemegang saham, baik pemegang seri A maupun Seri B. Dan sepakat untuk secepatnya merekomendasikan untuk dilakukan audit komprehensif, yang dilakukan auditor independen terhadap Bank NTT," ujar Ayodhia di kantor Gubernur NTT, Senin (27/11/2023).
Ayodhia mengaku hasil audit akan menentukan apakah akan dilakukan pergantian pengurus Bank NTT atau tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil dari audit komprehensif ini, dari akuntan publik, akan menentukan pergantian atau pemberhentian pengurus Bank NTT, sesuai dengan audit yang dilakukan oleh auditor independen," tegasnya.
Sementara itu, Bupati Timor Tengah Selatan (TTS) Egusem Pieter Tahun, salah satu pemegang saham Bank NTT, mengaku sepakat dibentuk audit independen terhadap Bank NTT.
"Dari hasil audit ini, apabila ada kelalaian dari pengurus itu akan dikenakan sanksi. Tapi kalau tidak, maka tidak diberikan sanksi. Dan dari hasil audit itu akan diputuskan pada RUPS berikutnya tahun depan," ujar Egusem.
Audit independen akan melakukan audit berkaitan dengan Bank NTT. Termasuk soal pergantian direksi akan ditentukan dari hasil audit independen.
"Seperti pendapat, kredit dan lainnya. Itu yang dilakukan audit seluruh oleh audit independen. Pergantian direksi nantinya dilakukan bila ditemukan adanya masalah pada Bank NTT, semuanya nanti sesuai bukti dari hasil auditor independen," jelasnya.
Sementara itu, Juvenille Djodjana, Komisaris Utama PT Bank NTT, menyampaikan salah satu yang dibahas adalah laporan keuangan Bank NTT.
"Untuk independensi akan ada tim audit independen, untuk melakukan audit terhadap laporan keuangan kita, kami tidak ada masalah soal itu kita di Bank NTT sudah biasa di audit," pungkas dia.
Juvenille mendukung proses audit dalam melakukan evaluasi terhadap Bank NTT.
"Kami akan dukung prosesnya dan kami akan berikan data-datanya, untuk dilakukan evaluasi terkait kinerja kami, sehingga sesuai harapan para pemenang saham," ujar dia.
Ia menambahkan saat ini Bank NTT telah memiliki aset senilai Rp 17 triliun, yang merupakan dana nasabah.
"Bank NTT sendiri saat ini memiliki aset senilai Rp 17 triliun, uang dari kepercayaan nasabah yang ada. Pak Pj Gubernur, juga pesan kepada kami, untuk terus fokus menjaga bank ini, sehingga bank ini lebih baik lagi dan dapat dipercaya," pungkas Juvenille.
Diberitakan sebelumnya, Pj Gubernur NTT Ayodhia GL Kalake menegaskan bakal melakukan upaya banding atas putusan Pengadilan Negeri Kelas 1A Kupang, atas gugatan Dirut Bank NTT periode 2019-2020, Izhak E. Rihi.
Izhak mengajukan gugatan lantaran dipecat pada 2020 dengan alasan kinerjanya tidak memuaskan. Gugatan itu akhirnya dikabulkan.
DPRD NTT sendiri terus menyoroti kinerja Bank NTT. Dalam paripurna, DPRD meminta Pj Gubernur untuk melakukan RUPS LB Bank NTT, karena deviden Bank NTT menurun. Hal ini berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) NTT.
(hsa/iws)