Mahasiswa Asal Medan Tewas di Bali: Bunuh Diri, Dibunuh, atau...?

Round Up

Mahasiswa Asal Medan Tewas di Bali: Bunuh Diri, Dibunuh, atau...?

Tim detikBali - detikBali
Sabtu, 25 Nov 2023 08:47 WIB
Mahasiswa asal Medan, Aldi Sahilatua Nababan. Aldi ditemukan tewas di dalam kamar kosnya di Bali, pada Sabtu (18/11/2023).
Mahasiswa asal Medan, Aldi Sahilatua Nababan. Aldi ditemukan tewas di dalam kamar kosnya di Bali, pada Sabtu (18/11/2023). (Foto: Istimewa/Instagram: @monalisanababan_)
Denpasar -

Seorang mahasiswa asal Medan bernama Aldi Sahilatua Nababan ditemukan tewas dalam kamar kosnya di Jalan Bypass Ngurah Rai, Kuta Selatan, Badung, Bali. Sampai saat ini, penyebab kematian mahasiswa Elizabeth International itu masih misteri.

Pihak keluarga mencurigai mahasiswa itu dibunuh. Sebab, ada beberapa kejanggalan pada jenazah Aldi, salah satunya alat kelaminnya rusak. Mereka lantas meminta proses autopsi di RS Bhayangkara Medan.

Sebagai catatan, jenazah Aldi ditemukan pada Sabtu, 18 November 2023. Menurut keterangan polisi, saat ditemukan, posisi jenazah Aldi dalam keadaan terlilit tali tampar ikat di dalam kamar kosnya. Aldi ditemukan dalam posisi tergantung menyandar di pintu kamar dengan kedua kaki menyentuh lantai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya saja, sampai saat ini polisi belum berani mengambil kesimpulan, apakah mahasiswa pariwisata tersebut merupakan korban pembunuhan, bunuh diri, atau ada penyebab lain.

"Sampai saat ini kami masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Bhayangkara di Sumatera Utara," kata Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Losa Lusiano Araujo kepada wartawan di kantornya, Jumat (24/11/2023).

"Nanti semua berdasarkan hasil daripada autopsi, kami belum bisa menjelaskan karena itu nanti dari yang punya kemampuan mendalami yaitu dokter yang bisa menjelaskan," ungkapnya.

Losa kembali mengungkapkan jika jenazah mahasiswa Elizabeth International itu diautopsi di RS Bhayangkara Medan. Hal itu terjadi karena sempat mendapatkan penolakan autopsi dari keluarga saat jenazah masih di Bali.

Padahal, kata Losa, polisi sudah sempat meminta ke keluarga jika jenazah akan dilakukan autopsi. "Iya memang pada saat itu dari keluarga sempat menolak," terang perwira polisi dengan pangkat melati satu itu.

Namun, Losa enggan menjelaskan secara rinci alasan keluarga jenazah menolak melakukan autopsi di Bali. "Kalau itu alasan dari keluarga, kami tidak bisa menjelaskan secara rinci, tapi memang dari pihak keluarga korban," jelasnya.

Keluarga korban sudah membuat surat pernyataan untuk menolak melakukan autopsi yang ditandatangani ayahnya.

Keluarga kemudian berubah pikiran setelah jenazah Aldi tiba di Kota Medan. Mereka di sana meminta agar dilakukan autopsi terhadap jenazah meski telah membuat surat pernyataan.

Losa enggan menyebutkan apakah ada konsekuensi hukum atas tindakan tersebut. "Itu semua nanti pada saat rilis kegiatan," jawab mantan Wakapolres Jembrana itu singkat.

Polisi Belum Temukan Tanda Kekerasan

Polisi juga belum menemukan tanda-tanda kekerasan di jasad Aldi. Pun begitu, hasil autopsi dari RS Bhayangkara Medan menjadi penentu.

"Dari hasil penyelidikan awal memang belum ditemukan tanda-tanda kekerasan," kata Kompol Losa.

Losa belum bisa mengambil kesimpulan terkait penyebab kematian Aldi meski tak menemukan tanda-tanda kekerasan saat mahasiswa itu ditemukan tewas. Polresta Denpasar masih berkoordinasi dengan RS Bhayangkara Medan guna mengetahui hasil autopsi.

"Nanti semuanya akan kami koordinasikan dulu dengan hasil autopsi yang dilakukan Rumah Sakit Bhayangkara Medan. (Setelah itu) baru kami bisa simpulkan," tegas Losa.




(dpw/gsp)

Hide Ads