Pun begitu, penyebab kematian mahasiswa bernama Aldi Sahilatua Nababan masih misteri. Saat ini, kepolisian masih menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Lalat Hijau Kerubungi Kamar Kos Aldi
Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Losa Lusiano Araujo mengungkapkan jenazah mahasiswa pariwisata itu ditemukan pertama kali oleh pemilik kos, Nyoman Risup Artana, Sabtu (18/11/2023).
Lalat hijau itu menjadi petunjuk pertama Risup mendekati kamar kos Aldi, yang beberapa hari tak pernah menampakkan diri. Bau busuk menyeruak dari dalam kamar setelah didekati oleh Risup.
Pemilik kos kemudian berusaha mengetuk pintu kamar kos Aldi tetapi tidak ada respons. Pemilik kos kemudian menemukan adanya darah yang keluar dari bahwa pintu kamar kos yang ditempati oleh Aldi. Pemilik kos langsung melapor ke Polsek Kuta Selatan setelah menemukan adanya darah tersebut.
Polisi kemudian mendatangi lokasi dan berusaha membuka pintu kamar kos dengan bantuan tukang kunci. Pintu kamar kos yang ditempati Aldi tidak bisa dibuka oleh petugas karena terkunci dari dalam.
Ketika pintu dibuka, polisi menemukan Aldi dalam keadaan terlilit tali tampar ikat di dalam kamar kosnya. Aldi ditemukan dalam posisi tergantung menyandar di pintu kamar dengan kedua kaki menyentuh lantai.
"Korban (saat ditemukan) sudah mengeluarkan darah dari hidung dan mayat ditemukan proses pembengkakan dan kulit mengeluarkan cairan," terang Losa, Rabu (22/11/2023).
Sampai saat ini, polisi belum menemukan penyebab kematian Aldi, apakah karena bunuh diri, dibunuh atau penyebab lain.
Tak Pernah ke Kampus
Pihak kampus Elizabeth International Bali buka suara soal kematian mahasiswa merak itu. Diketahui, Aldi seharusnya sudah diwisuda sejak Desember 2022, namun dia belum menyelesaikan tugas akhir.
Direktur Operasional dan Penjamin Mutu Elizabeth International Diah Suryandari menuturkan belakangan Aldi sudah lama tidak ke kampus. Sebab, mahasiswa berusia 22 tahun itu mengajukan cuti selama setahun setelah mengikuti program magang di salah satu hotel bintang lima di Nusa Dua.
"Selama cuti itu, tidak ada komunikasi dengan Aldi. Karena cuti juga, Aldi tidak wajib ke kampus. Jadi, statusnya mahasiwa nonaktif," tutur Diah kepada detikBali, Kamis (23/11/2023).
Aldi merupakan mahasiswa jurusan Double Major Room Division 2021. Selama berkuliah, prestasi akademik Aldi memang tidak begitu menonjol. Meski begitu, Aldi mampu menyelesaikan hampir semua program kampus yang diikutinya.
"Hanya itu tadi, dia belum menyelesaikan laporan akhir dan menjalani youth leadership training. Jadi, sebenarnya (kuliahnya) lancar saja. Ya, sesekali tidak hadir (kuliah) karena sakit. Tapi sakitnya apa, saya nggak tahu," tutur Diah.
Polisi Periksa 6 Saksi
Polresta Denpasar dan Polsek Kuta Selatan melakukan penyelidikan tewasnya mahasiswa itu. Sebanyak enam saksi telah diperiksa oleh penyidik.
"Penyidik Satreskrim Polresta (Denpasar) dan Polsek Kuta Selatan saat ini telah memeriksa enam saksi," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan.
Enam saksi yang diperiksa di antaranya pemilik kos, anak pemilik kos, dua tetangga kos, satu teman korban, dan tukang kunci. Mereka diperiksa setelah Aldi ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar kosnya.
Jansen mengungkapkan autopsi jenazah mahasiswa berusia 23 tahun itu telah dilakukan pada Rabu (22/11)2023) di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Polresta Denpasar kini tengah menunggu hasil autopsi tersebut dari tim dokter forensik.
"Gelar perkara akan dilakukan setelah hasil autopsi dikeluarkan oleh Rumah Sakit Bhayangkara TK II Medan dan rencana akan dilanjutkan dengan konferensi pers," jelas Jansen.
(dpw/dpw)