Festival Sepe yang digelar di Taman Nostalgia, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (24/11/2023), resmi dibuka. Festival Sepe ini adalah sebuah ajang bagi masyarakat Kota Kupang untuk meningkatkan kecintaan dan kebanggaannya pada seni dan budaya.
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Ari Wijaya saat membuka Festival Sepe menyampaikan motif tenun ikat bunga sepe telah mendapat pengakuan secara nasional pada 2022. Pengakuannya berupa sertifikasi hak kekayaan intelektual (HKI) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
"Sepe yang merupakan ikon Kota Kupang tentunya hal ini menjadi kebanggaan bagi kita bersama, sekaligus menjadi ciri khas unik dari Kota Kupang," ujar Ari dalam sambutannya, Jumat (24/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Provinsi NTT, kata Ari, merupakan pintu gerbang selatan Indonesia. Kota Kupang merupakan ibu kota provinsi yang perlu mengembangkan potensi pariwisata agar memiliki daya tarik bagi wisatawan.
"Kota Kupang perlu mengembangkan potensi pariwisata. (Festival Sape) Sekaligus ajang untuk mempromosikan tenun ikat motif Sepe. Supaya dikenal luas," jelas dia.
Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan Rita Salean menjelaskan Festival Sepe atau flamboyan menandakan Natal dan Tahun Baru akan tiba.
"Bermekarannya bunga sepe ini setiap bulan November 2023. Mulai bermekaran dan menyambut Natal dan tahun baru," jelasnya.
Menurut dia, bunga sepe memiliki banyak makna di akhir tahun. Sepe merupakan ikon Kota Kupang dan Festival Sepe merupakan event tetap di Kota Kupang.
"Kegiatan ini akan berlangsung selama dia hari 24-25 November 2023," pungkasnya.
Festival Sape tahun ini mengangkat tema 'B Pung Kupang, B Pung Sepe' yang artinya (Saya Punya Kupang, Saya Punya Sepe). Festival ini diramaikan dengan kegiatan fashion show, lomba tarian daerah, UMKM, hingga mural bunga sape.
(nor/gsp)