Polisi masih mengusut dugaan kasus pembunuhan terhadap Yohanes SB (61) yang ditemukan di kebun warga di Desa Pledo, Kecamatan Witihama, Flores Timur, NTT. Belakangan, seorang warga meminta menginap di kantor polisi karena merasa terancam.
"Orang yang merasa terancam karena TKP dan tempat tinggal beliau berdekatan. Ada kekhawatiran membahayakan, yang bersangkutan minta mengamankan diri di Polres," kata Kapolres Flores Timur AKPB I Nyoman Putra Sandita, Rabu (22/11/2023).
Dia menepis anggapan bahwa warga yang menginap di kantor polisi itu adalah tersangka pembunuhan. Sandita mengungkapkan saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dan belum menetapkan tersangka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ada masyarakat yang diamankan polisi bukan tersangka tetapi minta mengamankan diri," tukasnya.
Sebelumnya, Yohanes SB ditemukan tewas bersimbah darah di kebun warga di Desa Pledo, Senin (20/11/2023). Pria berusia 61 tahun itu tergeletak dengan tubuh penuh luka.
Berdasarkan pemeriksaan medis, Yohanes dinyatakan meninggal dunia akibat kehabisan darah. Jasad Yohanes dipenuhi luka tebasan senjata tajam, mulai dari kepala bagian depan, bahu kiri, pinggang, dan punggung.
"Penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, pengumpulan keterangan untuk mengungkap pelaku, dan mencari barang bukti alat tajam yang digunakan pelaku," tandas Putra Sandita.
(dpw/hsa)