"Diduga korban (Yusuf) diterkam saat menjala ikan di tepi pantai," ujar Kapolsek Kualin Ipda Faizal Alang kepada detikBali, Jumat (17/11/2023).
Faizal menjelaskan kejadian itu berawal saat pria berusia 57 tahun itu pergi sendirian ke Pantai Oetune menjala ikan pada pukul 16.00 Wita, Rabu (15/11/2023).
Berselang 30 menit, anak kandung Yusuf bernama Darman Bantaika menyusul ke pantai.
Darman sempat bertemu dan menanyakan kepada ayahnya terkait hasil tangkapannya. Yusuf menyampaikan baru dapat dua ikan.
Mereka kemudian mulai menjala ikan. Namun, sekitar pukul 21.00 Wita, Darman menemukan senter ayahnya tergeletak di tepi pantai.
Darman mengambil senter itu dan mengecek keberadaan Yusuf. Betapa kagetnya Darman ketika melihat bola mata buaya yang terkena cahaya senter.
Darman langsung berteriak memanggil ayahnya, tapi tidak ada jawaban. Selanjutnya, dia kembali ke rumah untuk melaporkan kejadian tersebut dan
meminta bantuan pawang buaya, Ento Solsepa, untuk menangkap buaya itu.
Sayangnya, penangkapan buaya itu tak berhasil. Salah satu warga setempat, Fance Nabunome, melaporkan kejadian itu ke Polsek Kualin. Polisi pun bersama sejumlah warga menyusuri pantai untuk mencari keberadaan Yusuf, tapi pria tersebut tidak ditemukan.
Jasad Yusuf ditemukan sekitar pukul 16.00 Wita, Kamis (16/11/2023). Wajah dan dadanya tidak utuh.
Bahkan, tangan kanannya putus akibat cabikan buaya. Bagian tubuh Yusuf yang masih utuh antara lain bagian perut hingga kedua kakinya.
"Saat ditemukan, korban dalam kondisi tanpa busana dengan posisi telentang di tepi pantai," papar Faizal.
Jasad petani itu langsung dievakuasi oleh warga setempat dan polisi ke rumahnya. Yusuf kemudian dimakamkan.
"Kami mengimbau kepada warga setempat agar berhati-hati saat beraktivitas di tepi pantai agar kejadian tersebut tidak berulang kembali," ungkap Faizal.
Simak Video "Video: Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, Status Naik Menjadi Awas"
(gsp/gsp)