Guide Taman Narmada Diduga Aniaya Dirut PT Tripat Lombok Barat

Guide Taman Narmada Diduga Aniaya Dirut PT Tripat Lombok Barat

Ahmad Viqi - detikBali
Kamis, 26 Okt 2023 18:38 WIB
Direktur PT Patut Patuh Patju atau (Tripat) Eko Esti Santoso diduga dianiaya oleh salah satu guide Taman Narmada, Kamis (26/10/2023). (Ahmad Viqi/detikBali)
Foto: Direktur PT Patut Patuh Patju atau (Tripat) Eko Esti Santoso diduga dianiaya oleh salah satu guide Taman Narmada, Kamis (26/10/2023). (Ahmad Viqi/detikBali)
Lombok Barat -

Direktur PT Patut Patuh Patju (Tripat) Eko Esti Santoso diduga dianiaya oleh pria berinisial B, salah satu guide Taman Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Aksi pemukulan itu terjadi pada Minggu malam (22/10/2023).

Eko menerangkan aksi pemukulan yang dilakukan oleh B bersama beberapa rekannya itu terjadi area parkir Taman Narmada. "Saya korban juga malam itu dan saya sudah laporkan," kata Eko, Kamis sore (26/10/2023).

Eko menjelaskan B diduga memukul dirinya dalam keadaan mabuk. Eko saat itu berniat melerai ketika B yang cekcok dengan salah satu penjaga Taman Narmada di halaman parkir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, Kapolsek Narmada Kompol Kadek Metria membenarkan adanya kasus dugaan penganiayaan oleh B kepada Direktur PT Tripat dan dua orang pegawainya. "Benar, Dirut luka ringan dan ada dua orang lainnya juga terluka," ungkap Kadek.

Kadek mengatakan B cekcok dengan penjaga Taman Narmada karena kesal kegiatan UMKM di area taman mati. Hal itu merujuk kepada aturan yang diberlakukan oleh pengelola taman.

ADVERTISEMENT

"Jadi dia pertanyakan kenapa tamu-tamu lewat bawah (pintu masuk) yang menurut B bisa mematikan UMKM warga. Jadi, sebenarnya berdebat sama temannya sendiri. Akhirnya pengelola datang melerai, jadi saling tantang," katanya.

Menurut Kadek, ada tiga laporan yang diadukan ke Polsek Narmada. Dua laporan dari pengelola taman dan satu laporan dari B dengan laporan serupa.

"Kasus ini nanti kami upayakan untuk mediasi. Biar adem ayem ya. Karena yang sama-sama melerai ini jadi berkelahi. Tapi kami minta ini tidak berkelanjutan agar tidak merusak citra wisata di Lombok Barat," pungkasnya.




(nor/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads