Cegah Kejahatan di Perbatasan RI-Timor Leste, Polda NTT Gandeng PNTL

Kupang

Cegah Kejahatan di Perbatasan RI-Timor Leste, Polda NTT Gandeng PNTL

Yufengki Bria - detikBali
Selasa, 24 Okt 2023 20:47 WIB
Polda NTT bekerja sama dengan PNTL untuk menangani kejahatan lintas negara di perbatasan RI-Timor Leste.
Polda NTT bekerja sama dengan PNTL untuk menangani kejahatan lintas negara di perbatasan RI-Timor Leste. (Foto: Dok. Polda NTT)
Kupang -

Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) bekerja sama dengan Policia Nacional De Timor Leste (PNTL) untuk mencegah dan menangani kejahatan lintas negara di perbatasan Indonesia-Timor Leste. Kerja sama bilateral itu diteken dalam rapat koordinasi di Atambua, Kabupaten Belu, NTT, Selasa (24/10/2023).

"Ya untuk mengoptimalisasi kerja sama bilateral dalam rangka pencegahan dan penanggulangan transnational crime antara kedua negara di wilayah perbatasan," ungkap Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma dalam keterangannya, Selasa malam.

Johni menjelaskan kerja sama bilateral itu bertujuan untuk melakukan analisis dan evaluasi pelaksanaan kegiatan rutin kepolisian yang berkaitan dengan pengamanan wilayah perbatasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rakor itu menghadirkan anggota DPD RI Abraham Liyanto, Bupati Belu Taolin Agustinus, pejabat utama Polda NTT dan sejumlah kapolres jajaran di Pulau Timor.

Sementara dari Timor Leste dihadiri oleh Koordinator Kepala Juridiksi Kementerian Kehakiman RDTL Nelinho Viital, Bea Cukai Timor-Leste Direitor Autoridade Aduaneira Bobonaro, SR. Eesebio Da Costa Santos, dan Imigrasi Pusat Timor Leste Alfredo Abel, serta sejumlah pejabat lainnya.

ADVERTISEMENT

"Keamanan di wilayah perbatasan sangat penting sehingga kerja sama seperti ini menjadi landasan yang kuat dalam menjaga ketertiban masyarakat dan memitigasi potensi transnational crime di wilayah perbatasan yang sensitif," jelasnya.

Johni menerangkan peran Polda NTT dalam menghadapi tantangan keamanan di wilayah perbatasan sangat penting sehingga penyusunan konsep penanggulangan kejahatan lintas negara menjadi fokus utama. Selain itu, rapat itu dianggap sebagai sarana untuk membangun dan memperkuat silaturahmi dengan instansi dan lembaga terkait.

"Dengan adanya kerja sama yang erat dan komunikasi yang baik, diharapkan dapat memelihara keamanan wilayah perbatasan untuk semakin memberikan manfaat positif bagi kedua negara dan masyarakat," tandas Irjen Johni.




(dpw/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads