Kebakaran terjadi di Bukit Rangkap, Desa Kuta Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Letak bukit itu sangat dekat dengan Sirkuit Mandalika. Jaraknya sekitar 400 meter. Kepulan asap tebal membuat para kru MotoGP heboh.
Pantauan detikBali, tampak beberapa kru yang sedang menyiapkan event balap MotoGP mengambil foto kepulan asap. Dari area paddock Sirkuit Mandalika, tampak kepulan asap itu tidak terlalu jauh, sehingga terlihat dengan jelas.
Asap mulai mengepul sekitar pukul 12.30 Wita Senin siang (9/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kelihatan asapnya. Jangan sampai ada yang mengganggu event MotoGP," kata Direktur MGPA Priandhi Satria seusai melihat asap dari paddock.
Priandhi pun meminta agar kebakaran itu segera diatasi oleh petugas di Sirkuit Mandalika dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB.
Dihubungi terpisah, Kapolsek Kuta Mandalika Iptu Kadek Suhendra mengaku belum menerima laporan kebakaran.
"Terima kasih infonya. Kami cek," singkat Suhendra.
Hingga pukul 13.00 Wita kepulan asap dari balik Bukit Rangkap masih tampak jelas di Sirkuit Mandalika. Hingga berita ini diterbitkan belum ada informasi terkait penyebab dan luas bukit yang terbakar.
Sebelumnya, Dirintelkam Polda NTB Kombes Hendro Kusmayadi mengingatkan soal rawannya kebakaran lahan di lima bukit yang mengelilingi Sirkuit Mandalika.
Menurut Hendro, event MotoGP yang berlangsung pada 13-15 Oktober 2023 meminta kepada BPBD NTB bersama jajaran untuk mengantisipasi adanya kebakaran lahan bukit di sisi Sirkuit Mandalika.
"Sirkuit Mandalika dikelilingi beberapa bukit. Beberapa hal yang timbul seperti adanya kebakaran hutan dan lahan akibat musim kemarau perlu. Ini harus diantisipasi oleh BPBD, Polri-TNI dan Pemerintah Lombok Tengah," kata Hendro saat memaparkan tanggapan dalam rapat persiapan MotoGP, Senin sore (2/10/2023) di Kota Mataram.
Hendro mengatakan ada lima bukit yang mengelilingi Sirkuit Mandalika rawan terbakar karena gersang akibat musim kemarau berkepanjangan di NTB. Antara lain, Bukit Batik Bantar, Bukit Prabu, Bukit Rangkap, Bukit Songgong, dan Bukit Seger.
"Ini musim kemarau cukup panjang jadi bisa menimbulkan kebakaran lahan," kata Hendro.
Dalam mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telah menurunkan 10 anggota Polri di masing-masing bukit yang rawan terjadi kebakaran lahan. Baik yang disebabkan oleh panas sinar matahari maupun ulah manusia.
"Kami juga minta ada tim khusus dari ITDC untuk menyiapkan tim antisipasi kebakaran disiagakan jika terjadi kebakaran lahan. Karena kalau ada kebakaran api bisa segera dipadamkan tidak berkembang," tandas Hendro.
(hsa/gsp)