.webp)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Ellya Alwaini pada Jumat (8/9/2023). Istri dari Wali Kota (Walkot) Bima Muhammad Lutfi itu diperiksa penyidik selama 90 menit di ruang Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ellya enggan berkomentar setelah diperiksa KPK. "Jumatan ya, kami mau pulang," kata Ellya sambil tersenyum.
Kuasa Hukum Ellya, Abdul Hanan, mengatakan kliennya diperiksa sebagai saksi dugaan korupsi yang menyeret Lutfi. Namun, dia enggan menyampaikan materi pemeriksaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya kami sangat menghormati proses hukum yang dilakukan oleh KPK dengan hadir tepat waktu. Kapan pun dibutuhkan kami siap hadir," klaim Hanan.
Hanan tidak mengetahui apakah Walkot Lutfi juga akan diperiksa KPK di Polda NTB. Namun, dia menyerahkan penanganan kasus tersebut pada komisi anti rasuah.
Adapun, Ellya diperiksa sejuak pukul 10.00 Wita hingga pukul 11.30 Wita. Namun, istri Lutfi tersebut sudah tiba sejak pukul 09.00 Wita.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan Lutfi sebagai tersangka terkait dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa hingga gratifikasi. Wali Kota itu diduga terlibat proyek fiktif di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bima.
KPK juga telah menggeledah beberapa lokasi, salah satunya kantor Lutfi pada Selasa (29/8/2023). Penyidik mengamankan sejumlah bukti dari dokumen pengadaan hingga alat elektronik. Sehari kemudian, penyidik menggeledah rumah Lutfi, kantor Dinas PUPR Bima, BPBD, dan sejumlah tempat lainnya.
Simak Video 'KPK Periksa Istri Wali Kota Bima Jadi Saksi Dugaan Korupsi':
