Marak Teror Kekerasan Seksual, Ancam Siswi-Minta Video Bugil via FB

Manggarai Barat

Marak Teror Kekerasan Seksual, Ancam Siswi-Minta Video Bugil via FB

Ambrosius Ardin - detikBali
Rabu, 30 Agu 2023 17:45 WIB
ilustrasi
Ilustrasi (Foto: Dok.Detikcom)
Manggarai Barat -

Sejumlah siswi SMP di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi korban kekerasan seksual berbasis online. Pelaku menggunakan Facebook (FB) untuk meminta foto dan video bugil para korban.

Delapan siswi dari dua sekolah memilih melaporkan kasus itu ke Polres Manggarai Barat. Mereka didampingi oleh Koordinator Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak di Labuan Bajo Suster Frederika Tanggu Hana. Menurut Rita - panggilan akrabnya - seorang korban bahkan nyaris bunuh diri seusai terpaksa mengirimkan video bugilnya kepada pelaku.

"Ada yang mau bunuh diri karena videonya parah sekali," ungkap Rita di Labuan Bajo, Rabu (30/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Rita, siswi korban kekerasan seksual berbasis online ini sebenarnya lebih dari delapan orang. Para korban tersebar di sejumlah sekolah di Labuan Bajo dan Ruteng, Ibu Kota Kabupaten Manggarai. "Tujuh orang (korban) dalam kelas yang sama," imbuh Rita.

Rita menjelaskan pelaku mengincar korbannya melalui pesan Facebook dan menyebut dirinya memiliki foto telanjang korban. Pelaku kemudian meminta korban untuk mengiriminya foto dan video telanjang.

Jika permintaan itu tidak dipenuhi, pelaku kemudian mengancam korban hendak menyebarkan foto telanjang yang sudah dimilikinya. Padahal, pelaku sebenarnya tidak memiliki foto telanjang korban.

"Anak-anak tidak berpikir panjang, dia tidak pernah kirim foto ke siapa. Tapi langsung ketakutan dengan orang asing. Kalau tidak kirim lagi satu foto, besok saya sebarkan," ungkap Rita sembari menirukan ancaman pelaku terhadap korban.

Saat korbannya kebingungan, Hana melanjutkan, muncul lagi akun Facebook dengan foto profil berseragam polisi. Pemilik akun yang mengaku anggota polisi itu juga meminta korban untuk mengirimkan foto telanjangnya.

"Memang dia pakai foto polisi. Terus dia bilang, kirim saja foto, saya ini polisi, saya sudah urus banyak kasus," ujar Rita.

Setelah mengirim foto, pelaku kembali menekan korban untuk mengirim video telanjangnya. "Setelah krim foto, dia semakin tekan anak-anak kirim lagi. Itu dia mulai buat dalam bentuk video," kata Rita.

Rita mengungkapkan kasus ini terungkap setelah orang tua salah satu korban melihat percakapan anaknya dengan pelaku di akun Facebook. Menurutnya, kasus itu terjadi sekitar Maret-April 2023. Korban telah melaporkan kasus itu ke Polres Manggarari Barat pada April 2023. "Sudah dilaporkan ke polisi," ujar Rita.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Manggarai Barat Ipda Karina Viktoria Anami membenarkan adanya laporan oleh korban kekerasan seksual berbasis online. Penyidik telah meminta keterangan saksi dan siswi yang menjadi korban. "Tiga orang yang mengirim foto ke pelaku," kata Karina.

Karina mengaku polisi terkendala mengungkap pemilik akun Facebook yang meneror para siswi dengan meminta foto hingga video bugil tersebut. Menurutnya, Polres Manggarai telah meminta Tim Cyber Mabes Polri untuk mengungkap identitas pemilik akun Facebook tersebut. "Semua orangnya, dia (korban) nggak kenal. Namanya nggak jelas, tapi mereka mudah percaya," ujarnya.




(iws/nor)

Hide Ads