Percakapan Terakhir Dosen UIN Solo dengan Orang Tuanya Sebelum Dibunuh

Round Up

Percakapan Terakhir Dosen UIN Solo dengan Orang Tuanya Sebelum Dibunuh

Tim detikBali - detikBali
Selasa, 29 Agu 2023 09:05 WIB
Fatin Nabila Fitri dan Prof. Moh Hasil Tamzil, adik dan ayah kandung Dian dosen UIN Solo yang dibunuh tukang bangunan di Mataram, Sabtu (26/8/2023). (Ahmad Viqi/detikBali)
Fatin Nabila Fitri dan Moh Hasil Tamzil, adik dan ayah kandung Dian dosen UIN Solo yang dibunuh tukang bangunan, di Mataram, Sabtu (26/8/2023). Foto: Ahmad Viqi/detikBali
Mataram -

Almira Almini, adik Wahyu Dian Silviani, mengungkap percakapan terakhir antara kakaknya dengan kedua orang tuanya sebelum dibunuh oleh tukang bangunan, DF. Dosen UIN Raden Mas Said Solo itu membicarakan ihwal baju untuk wisuda adiknya, Fatin Nabila Fitri, yang hendak wisuda program sarjana.

Almira menjelaskan Dian menelepon kedua orang tuanya melalui WhatsApp pada Selasa malam (22/8/2023). "Omongan terakhir cuma bahas mau beli baju buat keperluan wisuda adik saja," katanya kepada detikBali, Senin (28/8/2023).

Almira mengungkapkan Dian berencana membelikan baju wisuda untuk Nabila. Bahkan, rencana itu juga sudah dibahas bersama Almira melalui WhatsApp sehari sebelumnya, Senin (21/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, Almira melanjutkan, Dian sempat bercanda dengan ayah dan ibunya. Anak sulung itu juga tidak menceritakan hal janggal saat telepon terakhir itu. "Enggak ada yang aneh-aneh," ujarnya.

Almira menjelaskan ayah dan ibunya berupaya menghubungi Dian pada Rabu (23/8/2023) dan Kamis (24/8/2023). Namun, anak sulung tersebut tidak merespons telepon tersebut. Belakangan, keluarga mengetahui dosen tersebut dibunuh pada Rabu malam oleh DF di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Ayah Dosen UIN Solo Ungkap Ada Hal Janggal

Ayah Wahyu Dian, Moh. Hasil Tamzil, mengungkapkan masih ada yang janggal dari pembunuhan putrinya itu meski DF sudah ditangkap. Hasil menyanggah Dian berkata kasar ke DF karena anak putrinya itu selalu bersikap sopan kepada siapa pun.

"Pelaku (DF) katanya diumpat dengan kata-kata kasar. Itu tidak wajar karena anak saya ini termasuk orang yang tidak terlalu banyak bicara," ujar Hasil seusai pemakaman Dian di Lingkungan Pajeruk Sejahtera, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (26/8/2023).

Tamzil berharap agar polisi lebih jeli menguak tabir di balik meninggalnya Dian. "Ini ada sesuatu yang tersembunyi di balik pengakuan itu. Saya yakin ada sesuatu di balik semua ini," kata Tamzil curiga.

Sempat Dengar Suara Kaki di Atap Rumah

Adik Wahyu Dian lainnya, Fatin Nabila Fitri, sempat mendengar suara langkah kaki di atas genting rumah kakaknya saat pertama kali menginap pada 3 Agustus 2023 di Perumahan Graha Sejahtera Tempel. Nabila menginap di sana sejak 3-17 Agustus 2023.

Suara kaki itu terdengar tepat di atas kamar mandi pada dini. "Kami waktu itu dengar suara langkah kaki di atas genting," tuturnya.

Setelah mendengar suara kaki yang melangkah, Nabila akhirnya membangunkan Dian. Bahkan, Nabila pura-pura batuk dan menyetel lagu untuk mengusir orang yang diduga berada di atas genting tersebut. "Kakak saya was-was cari pisau. Saya cari cutter karena takut," ungkapnya.

Waktu itu, kata Nabila, kondisi rumah yang ditempati Dian sedang direnovasi oleh DF bersama tiga orang tukang lainnya.

Pada 13 Agustus 2023, Nabila berangkat ke Yogyakarta meninggalkan Dian sendirian di rumah tersebut. Semua barang-barang milik Nabila dan Dian dititipkan ke kerabat di perumahan di pusat Kota Solo.

Setelah kembali dari Jogja ke Solo, Nabila dan Dian kembali mendengar suara kaki di atas genting. "Tapi pas itu kurang jelas suaranya," ujarnya

Polres Sukoharjo Pastikan Pembunuh Dosen UIN Solo hanya DF

Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit tengah melengkapi berkas seusai menangkap DF. Pelaku diketahui merupakan tukang bangunan yang tengah bekerja merenovasi rumah korban.

Polisi, Sigit melanjutkan, telah meminta keterangan dari rekan pelaku sesama pekerja. Kesimpulan sementara, perbuatan keji itu dilakukan hanya sendiri oleh pria berusia 23 tahun itu.

"Dia single, sendirian, tidak ada kawannya saat eksekusi, dilihat fakta yang ada," ujar seperti dilansir dari detikJateng, Minggu (27/8/2023).

Sigit juga baru mengetahui dari media ihwal kabar adanya langkah kaki di genting sebelum Dian dibunuh oleh DF. Namun, Polres Sukoharjo tetap terbuka jika ada informasi baru yang disampaikan.

"Untuk kasus tetap kami tindak lanjuti terus dan manakala ada info-info baru kami terus melaksanakan penyidikan dan untuk saat ini kami melengkapi berkas-berkas dan administrasi," kata Sigit.




(gsp/gsp)

Hide Ads