2.731 Narapidana di NTB Dapat Diskon Masa Hukuman, 12 Remisi Bebas

2.731 Narapidana di NTB Dapat Diskon Masa Hukuman, 12 Remisi Bebas

Ahmad Viqi - detikBali
Kamis, 17 Agu 2023 14:33 WIB
Pemberian remisi di Lapas Kelas IIA Lombok Barat di Kecamatan Kuripan, Lombok Barat, Kamis (17/8/2023). (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)
Pemberian remisi di Lapas Kelas IIA Lombok Barat di Kecamatan Kuripan, Lombok Barat, Kamis (17/8/2023). (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Sebanyak 2.731 narapidana (napi) mendapat diskon masa hukuman dalam rangka HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dari ribuan napi itu, 12 orang di antaranya mendapat remisi bebas.

Kepala Kanwil Kemenkumham NTB Romi Yudianto merinci 498 orang mendapatkan potongan hukuman satu bulan, 428 orang (dua bulan), 770 orang (tiga bulan), dan 486 orang (empat bulan). "Untuk pemotongan (masa hukuman) lima bulan sebanyak 147 orang dan pemotongan enam bulan berjumlah 42 orang," kata Romi di Lapas Kelas IIA Lombok Barat, NTB, Kamis (17/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Romi, seluruh narapidana yang mendapat remisi berasal dari Lapas Kelas IIA Sumbawa, Lapas Kelas IIB Dompu, dan Lapas Kelas IIB Selong Lombok Timur. Berikutnya, ada pula dari Lapas Kelas B Perempuan Mataram, Lapas Kelas IIB Praya, dan Lapas Kelas IIB Raba Kabupaten Bima.

"Kemudian juga berasal dari Lapas IIB Lombok Tengah dan berasal dari Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Lombok Tengah," imbuhnya.

Romi menuturkan kondisi lapas atau rutan yang tersebar di NTB melebihi kapasitas 35 persen. Ia menyebut jumlah narapidana di masing-masing lapas di NTB sebanyak 3.905 orang. "Kapasitas lapas kami di NTB hanya 2.464 orang," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengucapkan selamat kepada para napi yang mendapatkan remisi. Ia menyitir buku karya Ajahn Bram yang berjudul Opening the Door of Your Heart. Menurut Zul, salah satu kisah dalam buku itu menceritakan tentang lembaga pemasyarakatan.

Zul kemudian mengutip salah satu kalimat dalam buku tersebut, yakni 'semua akan berlalu'. "Kami ucapkan selamat kepada pengelola lapas dan semua warga binaan. Mudah-mudahan jiwa kita tidak terpenjara di lapas ini. Bisa terbang ke mana-mana," pungkas Zul.




(iws/dpw)

Hide Ads