Mengenal Desa Adat Todo di Flores, Meriam Belanda-Gendang dari Kulit Manusia

Mengenal Desa Adat Todo di Flores, Meriam Belanda-Gendang dari Kulit Manusia

Ni Luh Made Yari Purwani Sasih - detikBali
Kamis, 10 Agu 2023 23:00 WIB
Desa Adat Todo, salah satu perkampungan tradisional di daratan Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok. Kemenparekraf)
Foto: Desa Adat Todo, salah satu perkampungan tradisional di daratan Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok. Kemenparekraf)
Manggarai -

Desa Adat Todo adalah salah satu perkampungan tradisional di daratan Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Desa ini terletak di dataran tinggi yang berbatasan langsung dengan lembah di sekelilingnya.

Yuk simak informasi lengkap terkait Desa Adat Todo yang dirangkum detikBali berikut ini.

Lokasi

Desa Adat Todo merupakan salah satu perkampungan yang ada di daratan Flores, tepatnya di Desa Todo, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai. Tempat ini diyakini sebagai pusat pemerintahan kerajaan Manggarai pada masa lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiket Masuk

Biaya masuk kampung Todo adalah sebesar Rp 45.000 per orang. Biaya tersebut sudah termasuk penyewaan pakaian khas Kampung Todo yang wajib digunakan pengunjung.

Daya Tarik

Desa Adat Todo, salah satu perkampungan tradisional di daratan Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok. Kemenparekraf)Desa Adat Todo, salah satu perkampungan tradisional di daratan Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok. Kemenparekraf) Foto: Desa Adat Todo, salah satu perkampungan tradisional di daratan Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok. Kemenparekraf)

- Niang Todo

Ciri khas dari Kampung Todo adalah Niang Todo yang merupakan rumah adat menyerupai rumah panggung berbentuk bundar dengan beratap ijuk berbentuk kerucut. Selain bangunan rumah induk tersebut, terdapat empat buah bangunan yang menyerupai bangunan induk dengan ukuran yang lebih kecil.

Dua buah rumah adat yang terletak di sisi timur yaitu Niang Rato dan Niang Lodok, serta dua buah rumah adat yang terletak di sisi barat Niang Wa/Keka dan Niang Teruk.

Niang Mbowang merupakan bangunan induknya yang memiliki akses jalan berupa susunan batu yang tertata dengan rapi dan mengelilingi halaman kampung.

- Meriam Belanda

Sebelum masuk ke halaman kampung, terdapat lima buah meriam yang diperkirakan merupakan meriam Belanda. Saat mulai memasuki halaman kampung, akan terdapat compang (tempat persembahan) berbentuk persegi empat.

Pada bagian atas compang, terdapat delapan buah pemakaman tokoh-tokoh terdahulu yang merupakan keturunan langsung dari raja dan menhir (batu tegak) dengan motif kedok muka.

- Gendang dari Kulit Manusia

Selain keunikan bangunan dan kebudayaannya, kampung adat ini terkenal dengan salah satu pusaka khasnya, yaitu gendang. Gendang di sini bukanlah gendang biasa, melainkan sebuah gendang yang terbuat dari kulit manusia.




(nor/nor)

Hide Ads