.webp)
Keseruan pertandingan futsal berubah mencekam dan menelan korban jiwa. Satu pemuda tewas dikeroyok dalam pertandingan futsal antardusun di Desa Hane, Kecamatan Batu Putih, Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (2/8/2023).
Marjon Mengga menjadi korban tewas, sementara satu orang lainnya, Dion Benu mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya. Marjon sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soe karena mengalami pendarahan di kepala, wajah, hingga patah tulang.
Namun, nyawa warga Desa Tubuhue itu tidak tertolong dan meninggal pada Kamis (3/8/2023). "Kejadian itu buntut dari kericuhan saat pertandingan final futsal antardusun," ujar Kasat Rekrim Polres TTS Iptu Joel Ndolu kepada detikBali, Jumat (4/8/2023).
Saat ini Polres TTS masih menyelidiki penyebab kericuhan pertandingan futsal tersebut. Penyidik juga telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap kerusuhan itu. "Kami masih melakukan penyelidikan, termasuk banyak saksi sudah diperiksa agar bisa mendalami kasusnya," ungkap Joel.
Ia menjelaskan kronologi kericuhan pertandingan futsal bermula saat tim Dusun A bertanding melawan Dusun B. Dusun A mengalami kekalahan sehingga terjadi saling ejek antar suporter dan pemain hingga berujung kerusuhan.
Massa kemudian menganiaya Dion yang merupakan pemain futsal dari Dusun B. Marjon pun tak luput dari amuk massa karena menggunakan motor salah satu pemain futsal dari Dusun B.
Pria berusia 22 tahun itu ditemukan oleh Sekretaris Desa Hane dalam keadaan sekarat di dalam kantor desa. Keluarganya langsung datang dan membawa Marjon ke rumah sakit untuk dirawat.
"Hasil pemeriksaan dokter menyebutkan Dion mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya. Sedangkan, Marjon mengalami pendarahan hebat di bagian kepala, wajah, dan patah tulang," papar Joel.
(irb/gsp)
