.webp)
Kapal motor (KM) Sanjaya 86 diduga tenggelam akibat adanya kebocoran pada katup. Kapal ikan tersebut hilang kontak di perairan selatan Bali sejak pukul 15.44 Wita, Sabtu (22/7/2023).
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Bali I Wayan Suwena menuturkan informasi terkait dugaan kebocoran KM Sanjaya disampaikan oleh perusahaan pengelola kapal tersebut PT Sentral Benoa Utama (SBU). "Informasinya ada kebocoran pada valve (katup)," tuturnya ketika dihubungi detikBali, Senin (31/7/2023).
PT SBU, Suwena mengatakan, berupaya mencari KMP Sanjaya 86 di titik terakhir kapal tersebut bisa berkomunikasi yakni di koordinat 09⁰ 01' S-115⁰ 15' E. Namun, hingga Minggu (30/7/2023), hasilnya masih nihil.
Masalahnya, Suwena melanjutkan, tidak ada tanda-tanda mengenai kapal tenggelam pada titik koordinat terakhir yang dilaporkan KM Sanjaya 86. Jika kapal tenggelam, seharusnya meninggalkan jejak seperti ceceran solar dan pecahan kapal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling tidak dari keseluruhan ABK itu pasti ada yang selamat mengambang menggunakan alat keselamatan mengapung," ujar Suwena.
Basarnas Bali, Suwena menambahkan, masih mencari KM Sanjaya 86. Bahkan, tim SAR gabungan telah menyebarkan kabar hilangnya kapal ikan yang mengangkut 17 orang itu pada kapal-kapal lain yang melintasi perairan selatan Bali.
"Mohon bantuan apabila ada kapal-kapal yang melintas, melihat (KM Sanjaya 86), mohon menginformasikan ke kami," tutur Suwena.
Kepala Operasional PT Sentral Benoa Utama Ketut Widiarta belum memberikan penjelasan terkait hilang kontaknya KM Sanjaya 86. Mulanya, Widiarta mau memberikan penjelasan pada pukul 17.00 Wita, tapi belakangan membatalkan jadwal wawancara dengan detikBali.
(gsp/nor)
