Basarnas Bali Hentikan Pencarian KM Sanjaya 86 yang Hilang Kontak

Denpasar

Basarnas Bali Hentikan Pencarian KM Sanjaya 86 yang Hilang Kontak

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Senin, 31 Jul 2023 21:27 WIB
Pencarian KM Sanjaya 86 yang hilang kontak di perairan selatan Bali.
Pencarian KM Sanjaya 86 yang hilang kontak di perairan selatan Bali. Foto: Basarnas Bali
Denpasar -

Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Bali menghentikan pemantauan Kapal Motor (KM) Sanjaya 86. Kapal ikan milik PT Sentral Benoa Utama (SBU) itu dilaporkan hilang atau lost contact di perairan selatan Bali pada Sabtu (22/7/2023) lalu pukul 15.44 Wita.

Pemantauan dihentikan karena belum ditemukan tanda-tanda hingga hari ke-10 pencarian. Meski demikian, agen kapal masih melakukan pencarian dengan KM Sanjaya 18 dan KM Sanjaya 98.

"Komunikasi saya terakhir pada hari ini, KM Sanjaya 18 maupun KM Sanjaya 98 masih melakukan pencarian," kata Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya dalam siaran persnya kepada wartawan, Senin (31/7/2023). Menurutnya, pemantauan memungkinkan untuk kembali dilaksanakan apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sidakarya mengungkapkan surat persetujuan layar yang diajukan oleh nakhoda telah disetujui syahbandar di pelabuhan perikanan untuk bertolak dari Pelabuhan Benoa pada 20 Juli 2023 pukul 16.30 Wita. Paling lambat 24 jam setelah izin itu diterbitkan, maka kapal sudah harus meninggalkan Pelabuhan Benoa.

Dalam perjalanannya, KM Sanjaya 86 membawa sebanyak 16 orang terdiri dari 1 nakhoda, 1 kepala kamar mesin, 1 mualim, 1 masinis, dan 12 kelasi. Kapal bergerak dari Pelabuhan Benoa hendak menuju ground fishing.

ADVERTISEMENT

Basarnas Bali kemudian menerima laporan awal KM Sanjaya 86 hilang kontak pada 22 Juli 2023 dari agen kapal PT Sentral Benoa Utama melalui pesan singkat. Dalam laporannya disebutkan kapal mengalami kebocoran, namun dalam perkembangannya agen menyatakan kapal dihantam gelombang.

Basarnas Bali berkoordinasi dengan Vessel Traffic Services (VTS) Benoa untuk memaparkan tentang adanya kapal hilang kontak di sekitar Selat Bali kepada kapal-kapal yang melintas area tersebut. Sementara itu, petugas siaga terus menggali informasi dari beberapa pihak terkait, di antaranya SROP, syahbandar, Polair, dan KSOP.

Kondisi cuaca pada saat kejadian memang tidak bersahabat. BMKG menyatakan wilayah perairan itu gelombangnya dikategorikan tinggi, yakni antara 2,5 meter hingga 4 meter.

Dalam upaya pencarian PT Sentral Benoa Utama telah menggerakkan KM Sanjaya 18 dan KM Sanjaya 98, serta pemantauan udara dengan menggunakan helikopter Fly Bali. Namun, upaya tersebut masih nihil, tidak terlihat ada puing-puing kapal, barang-barang yang mudah mengapung ataupun ceceran bahan bakar.

Selanjutnya, Basarnas Bali kembali berkomunikasi dengan VTS Benoa, Basarnas Surabaya, Basarnas Mataram, akan tetapi belum juga mendapat titik terang. Basarnas Bali juga belum bisa menggerakkan KN SAR Arjuna 229 karena masih dalam perbaikan.

"Untuk saat ini kami belum bisa menggerakkan KN SAR Arjuna 229 karena masih dalam kondisi perbaikan, sehingga kami maksimalkan koordinasi dengan unsur SAR lainnya juga Basarnas Pusat untuk memperkirakan kemungkinan lokasi-lokasi terduga," terang Sidakarya.




(irb/nor)

Hide Ads