Ketua Pro Jokowi (Projo) Nusa Tenggara Barat (NTB) Imam Sofian merespons guyonan Projo jadi Prowo alias Pro Prabowo Subianto. Guyonan itu muncul setelah Projo NTB mengusung Prabowo Subianto sebagai capres dalam Pilpres 2024 bersama cawapresnya, Mahfud MD.
Imam mengaku tak ambil pusing, mengingat Projo terbiasa mendapat 'serangan' semacam itu. Yang pasti, ia melanjutkan, dukungan terhadap Prabowo-Mahfud tegak lurus dengan instruksi yang diberikan oleh Ketua Dewan Pembina Projo sekaligus Presiden Jokowi.
"Kalau mengenai Projo ke Prowo seperti yang belakangan didengar, kami sudah biasa dengan hal itu. Sejauh ini, kami tetap istikamah mengikuti perintah dan arahan Ketua Dewan Pembina kami. Kalau Projo itu ya Jokowi," tuturnya seusai Konferensi Daerah (Konferda) di Mataram, Sabtu (15/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imam juga memastikan gerak dan manuver politik Projo didasari diskusi dan arahan Jokowi, termasuk terkait kecenderungan melabuhkan dukungan kepada Prabowo. "Kami tegak lurus dengan perintah Jokowi," lanjut dia.
Menurutnya, apa yang disarankan teman-teman di daerah dilanjutkan ke DPP dan dilaporkan ke Jokowi. "Jadi, tidak pernah dia berbeda, baik terhadap isu global, ekonomi, kesehatan, kami sudah menunjukkan konsistensi itu. Apalagi, dalam pilihan politik," tegas Imam.
Sebelumnya, mengutip detikNews, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengungkap dukungan organisasinya pada Pilpres 2024 mengarah kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Namun, dukungan itu belum resmi diumumkan.
Dari persentase dukungan Relawan Projo di seluruh Indonesia, Budi menyebut perbandingan kemungkinan Projo akan mendukung Prabowo ketimbang kader PDIP Ganjar Pranowo sekitar 60 persen banding 40 persen.
"Persentase dukungan Projo antara Prabowo dengan Ganjar ya 60 persen dan 40 persen lah. Prabowo 60 persen, Ganjar 40 persen," kata Budi.
Budi lantas tidak menampik peluang Projo akan mendukung Prabowo. Meski begitu, mereka tetap akan menunggu arahan dari Jokowi soal siapa yang harus didukung pada Pilpres 2024.
"Keputusan resmi organisasi nanti tunggu tanggal mainnya pada Oktober," tandasnya.
(BIR/BIR)