Informasi tersebut disampaikan oleh keluarga Saleh di Indonesia. Keluarga kecewa sekaligus cemas lantaran sudah hampir dua minggu tak mendapat kabar dari Saleh yang kini tengah melaksanakan ibadah haji.
Berdasarkan informasi yang diterima keluarga pada 1 Juli lalu, Saleh dikabarkan mengalami dehidrasi. Saat itu, Saleh langsung dilarikan ke Rumah Sakit Mina Alwadi untuk mendapat perawatan medis.
"Sebelumnya, ayah saya diinkubasi dulu di posko KKHI," kata Fadil, anak Saleh saat dihubungi detikBali pada Minggu (9/7/2023).
Keluarga juga sudah mencoba menghubungi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah maupun ketua kloter. Namun, Fadil menyebut informasi terkait keberadaan orang tuanya masih nihil.
Sebagai seorang anak, Fadil menginginkan informasi yang jelas dari pihak terkait. Terutama dari ketua kloter, dokter kloter, atau tim visitasi.
"Kata dokter kloter keberadaannya masih di Mina. Kami belum mendapatkan informasi dari tim visitasi, yang seharusnya memberi laporan tiap satu jam terkait kondisi pasien yang sakit. Itu sudah menjadi peraturan pemerintah," imbuh Fadil.
Fadil menyebut ketua kloter, dokter kloter maupun tim visitasi saling lempar saat ditanya informasi pasti keberadaan ayahnya. "Jadi kami bingung, dilempar sana sini, disuruh tanya sana sini. Jadi, tidak ada hasil. Dikatakannya pula kalau beliau sudah dibawa di rumah sakit King Abdullah, Arab Saudi," tuturnya.
Ketua kloter 13 embakrasi Lombok, Maskun Sahidi mengatakan Yunus sudah dirujuk di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). "Semenjak dirujuk tim dokter ke RSAS, tentu penanganan dilakukan oleh pihak RSAS," ungkap Maskun.
Maksun mengaku tak bisa berkomentar terlalu jauh terkait kondisi Yunus. Ia meminta agar informasi detail terkait jemaah haji berusia 83 tahun itu ditanyakan ke dokter kloter.
"Informasi yang lebih detail dapat diperoleh melalui tim dokter kloter, karena dia yg sedikit lebih punya akses dengan RSAS," ujarnya.
Rencananya, pemulangan jemaah haji kloter 13 asal NTB dilakukan pada 2 Agustus mendatang. Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama NTB Zamroni Aziz belum memberikan pernyataan terkait kondisi Yunus di Makkah.
(iws/nor)