Universitas Mataram (Unram) resmi membuka Program Studi (Prodi) Spesialis Kedokteran Kelautan. Unram menjadi perguruan tinggi pertama di Indonesia yang memiliki jurusan tersebut.
Langkah pendirian itu dipicu posisi Indonesia yang masuk sebagai negara maritim yang sebagian besar wilayahnya merupakan lautan. Hal itu juga selaras dengan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
"Tentunya, dengan negara Indonesia yang terdiri dari kepulauan. Yakni, dengan angka sekitar 65 persen adalah lautan dan sisanya adalah daratan. Maka, harusnya potensi itu yang kita perkuat. Salah satunya dengan keberadaan dokter spesialis di Indonesia," ujar Dekan Fakultas Kedokteran Unram Hamsu Kadriyan, Selasa (4/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, untuk menunjang poros maritim dunia tersebut tentunya membutuhkan infrastruktur transportasi laut. Baik, di permukaan maupun di dalam laut, seperti kapal penumpang, kapal kargo, maupun kapal penangkap ikan.
Terlebih, data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, menunjukkan sektor perikanan memberikan kontribusi 2,7 persen dari produk domestik bruto Indonesia. Di mana, sektor unggulannya adalah perikanan tangkap. Hal ini merefleksikan bahwa penduduk yang terlibat dalam kegiatan tersebut sangat besar.
"Jadi, adanya tenaga dokter spesialis kedokteran kelautan menjadi vital untuk mendukung keberadaan penduduk yang terlibat dalam sektor perikanan dan segala aktivitas perairan di bawah laut tersebut," tegas Hamsu.
Lebih lanjut, Guru Besar Fakultas Kedokteran itu mengaku sebelum adanya Prodi Spesialis Kedokteran Kelautan, segala aktivitas di kepulauan selama ini dilayani oleh seorang dokter umum yang memperoleh sertifikasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
Namun, karena luasnya area kelautan dan perikanan, serta aktivitas pelayaran, akhirnya mereka kewalahan.
Untuk itu, Unram melalui Fakultas Kedokteran memandang hal itu sebagai sebuah peluang. Di mana, Fakultas Kedokteran Unram kini memiliki jumlah tenaga pendidik yang mencapai 106 dosen.
"Mereka rata-rata pendidikannya adalah S-3 alias doktor yang kami juga diperbantukan di rumah sakit pemerintah sebagai dokter spesialis," tutur Hamsu.
Khusus Prodi Spesialis Kedokteran Kelautan, lanjut dia, sudah mulai menerima setiap tahunnya adalah sebanyak enam mahasiswa Spesialis Kedokteran Kelautan. Di mana, setiap semesternya yang diterima hanya tiga orang mahasiswa saja.
"Kenapa kami membatasi jumlah mahasiswa, ini lebih pada sisi kualitas dan kompetensi semata. Sebab, hal ini menyangkut jumlah ruangan dan infrastruktur pendukung pengajarannya," kata Hamsu.
Khusus untuk mahasiswa reguler, Fakultas Kedokteran Unram menerima sekitar 200 mahasiswa pada 2023. Sedangkan, tahun sebelumnya kuota mahasiswa yang diterima adalah sebanyak 150 orang.
Umumnya, para mahasiswa itu berasal dari 18 provinsi di Indonesia. Sementara, Akreditasi Fakultas Kedokteran Unram adalah A Unggul. Di mana, uji kompetensi mahasiswa Kedokteran Unram berada pada posisi 10 besar nasional saat ini.
"Untuk setiap agregat rata-rata kelulusan mahasiswa kami di level nasional. Alhamdulillah, Fakultas Kedokteran Unram cukup sering berada pada peringkat dua dan tiga nasional," ucap Hamsu.
Ia menambahkan pada tahun ini, Fakultas Kedokteran Unram juga mulai membuka kelas internasional. Di mana, para mahasiswa yang sudah mendaftarkan diri itu berasal dari negara Mesir, Syria, dan Palestina.
"Para mahasiswa asal luar negeri itu, sebenarnya sudah dua tahun lalu akan masuk ke Unram. Tapi karena ada COVID-19, keberangkatan mereka tertunda. Tapi, Insya Allah, tahun ini kami akan menerima mereka. Apalagi, Pak Rektor jualan sudah mulai membangunkan gedung yang representatif untuk para mahasiswa yang kini dalam proses penyelesaian," tandas Hamsu.
(nor/hsa)