Nusra Sepekan: Ganjar dan TGB 'Saling Pukul'-Aktivis Mahasiswa Hilang

Terpopuler Sepekan

Nusra Sepekan: Ganjar dan TGB 'Saling Pukul'-Aktivis Mahasiswa Hilang

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 25 Jun 2023 15:57 WIB
Momen Ganjar dan TGB saling pukul menggunakan rotan dalam seni Peresean di kantor Perindo NTB, Minggu (18/6/2023).
Foto: Momen Ganjar dan TGB saling pukul menggunakan rotan dalam seni Peresean di kantor Perindo NTB, Minggu (18/6/2023). (Helmy Akbar/detikBali)
Mataram - Sejumlah peristiwa di kawasan Nusa Tenggara (Nusra) menarik perhatian pembaca detikBali selama sepekan terakhir. Ada atraksi 'saling pukul' Ganjar Pranowo dengan Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi hingga pernyataan PDIP yang menyebut orang NTB tidak tahu diri. Berikut rangkumannya.

1. Ganjar TGB 'Saling Pukul'

Bakal calon presiden (bacapres) PDIP Ganjar Pranowo bermain Peresean dengan Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) HM Zainul Majdi. Peresean merupakan seni adu ketangkasan khas Suku Sasak, Lombok. Keduanya terlibat dalam jual beli pukulan.

Tarung rotan tersebut berlangsung di Kantor DPW Partai Perindo NTB, Mataram, Minggu (18/6/2023). Pertarungan bermula dari tantangan TGB.

"Ayo kita Peresean dulu Mas. Ayo," kata TGB.

Sembari memegang ende (perisai dari kulit), Ganjar dan TGB bergantian saling memukul. Begitu rotan diayun, maka ende dipasang untuk melindungi diri.

"Seru, Ganjar-TGB. Capres-cawapres, " teriakan penonton yang menyaksikan keduanya menguji rotan.

Peresean adalah pertarungan antara dua lelaki yang bersenjatakan tongkat rotan dan berperisai kulit kerbau yang tebal dan keras. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat suku Sasak, Lombok.

TGB mengatakan ketika Ganjar datang ke Kantor DPW Partai Perindo disambut oleh Peresean yang merupakan sifat dan jati diri masyarakat Sasak.

"Peresean perlambang itu sifat apa adanya, " katanya.

"Kalau hari ini Mas Ganjar mendengar komitmen di kantor PDI Perjuangan, PPP, dan Perindo ini akan menjadi semangat, " sambungnya.

Ganjar tiba di Kantor DPW Partai Perindo NTB ditemani TGB HM Zainul Majdi dan Ketua DPD PDI Perjuangan NTB Rachmat Hidayat.

TGB langsung yang menjadi sopir untuk Gubernur Jawa Tengah ini. Hadir juga dalam kesempatan ini Ketua DPW PPP NTB Muzihir.

2. Aktivis Mahasiswa Hilang

Tadeus Dame Dewa Dare (24), aktivis mahasiswa di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) dikabarkan hilang. Tadeus menghilang empat jam jelang pelantikannya sebagai Ketua Presidium Perhimpunan Mahasiswa Katolik RI (PMKRI) cabang Ende.

Tadeus yang juga dikenal sebagai Usman Jawa menghilang sejak Selasa, 13 Juni lalu. Ia merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Pemerintahan STPM Ursula Ende.

Ketua Demisioner PMKRI cabang Ende Iprianus Laka Mau telah melaporkan hilangnya Usman Jawa ke Polres Ende pada Jumat, 16 Juni 2023.

Iprianus mengungkapkan Usman Jawa sebelumnya pamitan kepadanya untuk keluar sebentar dari Sekretariat PMKRI pada siang hari, 13 Juni 2023. Saat itu, Usman Jawa akan dilantik pada pukul 18.00 Wita untuk menggantikan Iprianus.

Namun, hingga Selasa (20/6/2023), Usman Jawa tidak pernah kembali. "Empat jam sebelum pelantikan dia hilang jejak sampai sekarang," tutur Iprianus, Selasa.

Iprianus dan teman-temannya pun sudah mencari Usman Jawa. Namun, hingga kini ia belum juga ditemukan. Iprianus juga sudah berusaha menemui keluarga Usman Jawa.

Akhirnya, Iprianus memutuskan melaporkan ke Polres Ende. "Saya baru pulang dari keluarganya, makanya saya buat pengaduan ke polisi," terang dia.

Kasat Reskrim Polres Ende Iptu Yance Kadiaman mengaku belum mengetahui laporan atau aduan orang hilang bernama Usman Jawa. "Saya cek dulu," tandasnya singkat.

3. PDIP Sebut Orang NTB Tak Tahu Diri

Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat menyebut orang NTB tidak tahu diri jika tidak memilih Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Awalnya, Rachmat bercerita dalam dua episode pilpres sebelumnya, yakni 2014 dan 2019, Presiden Joko Widodo selalu kalah di NTB. Namun, kata Rachmat, kekalahan tersebut tidak sedikitpun mengurangi perhatian Jokowi kepada NTB.

Bahkan, ia menilai atensi Presiden Jokowi kepada NTB jauh lebih besar ketimbang provinsi lain di Indonesia. Proyek strategis nasional banyak dibangun di NTB.

Oleh karenanya, Rachmat menyebut jika orang NTB tidak memilih Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, maka orang NTB tidak pandai bersyukur. Hal itu disampaikan Rachmat di depan bakal calon presiden (bacapres) PDIP Ganjar saat menghadiri konsolidasi di Kantor DPD PDIP NTB, Mataram, Minggu (18/6/2023).

"Dulu Pak Jokowi kalah dua kali, tetapi kita tetap di-support. Kalau sekarang (2024) Pak Ganjar tidak menang, maka orang NTB tidak tahu diri. Kita nggak bisa bersyukur namanya itu," bebernya.

Tidak muluk-muluk, Rachmat menargetkan 51 persen suara di NTB untuk Ganjar Pranowo.

Rachmat juga mengaku tak segan akan memecat kadernya yang tidak memenangkan Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

"Sanggup nggak kalian menangkan Pak Ganjar?" tanya Rachmat pada ribuan kader PDIP yang hadir.

"Kalau tidak sanggup, dan saya tahu kalian tidak mendukung, siap-siap, saya langsung tanda-tangani pemecatan. Buat apa kalian di partai ini," sambung Rachmat.

Seluruh kader, kata Rachmat, harus gotong royong dan tegak lurus kepada instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Rachmat mengaku Megawati telah melalui pertimbangan mendalam sebelum memutuskan memerintahkan Ganjar untuk menjadi Bacapres PDIP di Pilpres 2024. Maka, wajib bagi kader bekerja keras memenangkan Ganjar.


(hsa/iws)

Hide Ads