Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyumbangkan sapi seberat 1,04 ton untuk kurban di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah atau 2023 Masehi.
Sapi jenis simental cros limosin itu dibeli dari seorang peternak bernama Niyatip, asal Dusun Karang Kates, Desa Gondang, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU).
"Hasil pilihannya dari Lombok Utara untuk sapi kurban Presiden Jokowi. Satu ekor beratnya satu ton lebih," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) NTB Muhammad Riadi pada Selasa (20/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riadi menjelaskan sapi kurban Jokowi tersebut dipilih dari delapan peternak di Pulau Lombok. Yakni, peternak Desa Genggelang dan Gondang, Lombok Utara.
Kemudian, peternak Desa Banyumulek Lombok Barat, peternak Desa Teratak Lombok Tengah, dan empat peternak dari Lombok Timur, masing-masing berasal dari Desa Tirtanandi, Pringgasela Selatan dan Loyok.
Hanya saja, dari delapan peternak tersebut, hanya dipilih satu ekor sapi milik Niyatip. Jokowi membeli sapi tersebut seharga Rp 135 juta.
Sapi kurban Jokowi selanjutnya akan diserahkan ke Masjid Desa Omba, Kecamatan Kediri, Lombok Barat, untuk dipotong saat Idul Adha.
Menurut Riadi, sapi kurban bantuan Jokowi hanya satu ekor. "Cuma satu ekor sapi bantuan Presiden. Sudah ditetapkan timnya, cek kesehatan sudah, pemeriksaan sudah. Negosiasi harga juga sudah. Sapi dari Lombok Utara itu yang dipilih dengan berat satu ton lebih," jelas Riadi.
Sementara itu, terkait suplai hewan kurban berupa kambing dan sapi di NTB, Riadi memastikan persediaannya memadai.
Saat ini, Disnakkeswan tinggal memeriksa kesehatan hewan-hewan kurban yang akan dijual oleh para pedagang atau peternak.
"Kami sudah bersurat ke salah satu universitas. Untuk timnya sudah kami bentuk untuk pemantauan hewan kurban," tandas Riadi.
(hsa/gsp)