Tanggapi Demo Warga, Perusahaan Angkut Batu Bara Bantah Tak Beri Kerja

Tanggapi Demo Warga, Perusahaan Angkut Batu Bara Bantah Tak Beri Kerja

Ahmad Viqi - detikBali
Jumat, 26 Mei 2023 15:25 WIB
Puluhan warga demo kantor PLTU Jeranjang
Foto: Puluhan warga demo kantor PLTU Jeranjang, Rabu (24/5/2023). (Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Perusahan yang melakukan kegiatan bongkar muat batu bara ke PT Indonesia Power (IP) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, membantah tuduhan warga. Sebelumnya, puluhan warga setempat melakukan demo. Mereka merasa tidak diakomodasi untuk bekerja mengangkut batu bara ke PLTU Jeranjang.

Humas PT Cahaya Mulia Lembar (CML) Sukiman menyayangkan pernyataan Kepala Dusun Jeranjang Asnahudin yang menuduh rekanan PLTU tidak mengakomodasi para pekerja warga lokal (warlok) selama mengangkut batu bara ke PLTU Jeranjang.

"Ada yang bilang sejak 2017 perusahaan PT CML tidak pernah melibatkan warga Jeranjang dalam bekerja. Padahal PT CML mulai bekerja di Dermaga Jetty pada 2019 bukan 2017," kata Sukiman, Jumat (26/5/2023) via WhatsApp.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, beberapa warga Dusun Jeranjang yang tinggal di radius 300 meter dari PLTU Jeranjang sudah cukup banyak diperhatikan dan dilibatkan bekerja oleh perusahaan. Sukiman juga mengaku sebagai salah satu warga lokal yang mendapat posisi cukup tinggi, yakni Humas.

"Warga yang demo kemarin seolah-olah buta. Sudah banyak warga Jeranjang telah diakomodasi untuk dilibatkan bekerja di PT CML. Baik yang bongkar muat batu bara di area Dermaga Jetty ataupun area kerja di Pelabuhan Lembar," katanya.

"Jadi bukan hanya saya, masih banyak para pemuda dan masyarakat lainnya dilibatkan dalam pekerjaan bongkar muat batu bara ini," sambungnya.

Menurut Sukiman, PT CML juga sudah banyak memberikan manfaat untuk warga Desa Taman Ayu, khususnya Dusun Jeranjang.

"Salah satunya adalah dengan memberikan kepedulian ke masjid. Jadi setiap satu tongkang kapal batu bara yang datang itu wajib ada dana sumbangan untuk masjid. Jadi salah kalau ada yang bilang tidak ada yang diberikan manfaat," ujarnya.

Menurut Sukiman, perusahaan PT Dulang Kencana yang dibuat oleh Asnahudin selaku Kepala Dusun Jeranjang ini juga tidak murni dari warga lokal. Dia menyebut, proses pembuatan PT Dulang Kencana yang ingin merebut proses tender jasa angkut batu bara tersebut hanya mengatasnamakan masyarakat untuk kepentingan pribadi dan golongan tertentu.

"Karena pada faktanya perusahaan PT Dulang Kencana itu sudah berdiri. Jadi PT ini adalah milik seorang yang beralamat di Jembatan Gantung Kecamatan Lembar bukan di Desa Taman Ayu," katanya.

Sebelumnya, puluhan warga Dusun Jeranjang Desa Taman Ayu Kecamatan Gerung Lombok Barat, NTB ramai-ramai demonstrasi ke PLTU Jeranjang.

Mereka menuntut diberi pekerjaan mengangkut batu bara. Menurut warga, pekerjaan tersebut selama ini diduga dimonopoli oleh PT Adi Guna Putera, anak perusahaan PT Indonesia Power PLTU Jeranjang.

Kepala Dusun Jeranjang Asnahudin menjelaskan puluhan warga yang melakukan aksi demonstrasi itu mempertanyakan proses tender pengangkutan batu bara ke PLTU Jeranjang oleh PT Adhi Guna Putera.

Selama ini, kata Asnahudin, pengangkutan batu bara ke PLTU Jeranjang diduga dimonopoli oleh PT Cahaya Mulia Lembar, rekanan dari PT Adhi Guna Jeranjang melalui proses tender. Namun, proses tender diduga selalu terjadi di bawah tangan.

"Selama ini proses tender pengangkutan batu bara dimonopoli oleh PT Cahaya Mulia Lembar (CML) yang kami duga dimenangkan oleh PT Adhi Guna Putera. Padahal secara aturan tender ini harus terbuka. Kami hanya ingin ini dibuka dan berikan pekerjaan kepada warga terdampak PLTU Jeranjang," cecar Asnahudin, Rabu (24/5/2023).




(hsa/efr)

Hide Ads