Kepala Dusun Jeranjang Desa Taman Ayu Asnahudin menjelaskan warga juga mempertanyakan proses tender pengangkutan batu bara ke PLTU Jeranjang. Ia menuding proses tender pengangkutan batu bara ke PLTU Jeranjang selama ini sangat tertutup.
"Selama ini proses tender pengangkutan batu bara dimonopoli oleh PT Cahaya Mulia Lembar (CML) yang kami duga dimenangkan oleh PT Adhi Guna Putera. Padahal, secara aturan tender ini harus terbuka. Kami hanya ingin ini dibuka dan berikan pekerjaan kepada warga terdampak PLTU Jeranjang," kata Asnahudin.
Asnahudin menduga PT Adhi Guna Jeranjang ini bermain mata dengan PT CML dalam jasa pengangkutan bongkar muat batu bara. Menurutnya, sejak 2017, PT CML tidak pernah mengakomodasi warga Dusun Jeranjang untuk bekerja di perusahaan tersebut.
"Kita minta PT Adhi Guna Jeranjang yang melakukan bongkar muat batu bara mengakomodasi perusahaan lokal milik warga Jeranjang. Kami sudah buat PT Dulang Kencana yang dibuat bersama secara urunan oleh warga Jeranjang," ujarnya.
Menurut Asnahudin, warga sudah dua kali bersurat kepada PT Adhi Guna Putera agar terbuka dalam proses tender pengangkutan batu bara. "Kami sebagai warga lokal ingin juga diakomodir mengangkut batu bara. Karena banyak warga kami yang mampu bekerja di PLTU," imbuhnya.
Terpisah, Humas PT Indonesia Power PLTU Jeranjang Teguh Budiyanto menjelaskan proses tender pengangkutan batu bara ke PT Indonesia Power PLTU Jeranjang adalah ranah PT Adhi Guna Putera. Menurutnya, proses rekrutmen atau tender pun sepenuhnya sudah diserahkan ke PT Adhi Guna Putera.
"Silakan ke PT Adhi Guna Putera. Karena kami bisnisnya lain ya. Itu saya rasa jawaban saya soal demo tadi," kata Teguh singkat.
PT Adhi Guna Putera belum bisa menjelaskan terkait proses tender pengangkutan batu bara ke PLTU Jeranjang di Lombok Barat. Danny, salah satu anggota direksi PT Adhi Guna Putera memilih bungkam ketika diminta keterangan terkait tuntutan warga tersebut.
(iws/gsp)