Bangunan tower yang berlokasi di RT 02, RW 01, Dusun 01, Desa Letbaun, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai penyedia sinyal 4G dinilai lamban saat diakses. Hal ini membuat warga setempat kecewa dan berencana untuk membongkarnya.
Kepala Desa Letbaun Carlens Herison Bising menjelaskan bangunan tower jaringan telepon seluler 4G milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dibangun sejak 2021 dan mulai berfungsi pada Februari 2022.
"Sudah dua tahun dibangun namun sinyal sangat lelet padahal jarak tower dengan pemukiman warga sekitar 300 meter saja," jelasnya saat dihubungi detikBali, Senin (22/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku walaupun jaraknya hanya 300 meter, sinyalnya timbul tenggelam. Carlens juga mengungkapkan pada Januari 2023 tower itu disambar petir. Akibatnya, sinyal telekomunikasi seluler hilang total selama satu bulan.
"Pernah disambar petir dan sinyal langsung hilang total sampai Februari 2023 kemudian diinstalasi lagi tapi sinyalnya masih tetap lamban," katanya.
Carlens juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika NTT agar segera ditangani. Namun, sinyal tetap saja lemah.
"Saat itu kalau tidak secepatnya ditangani kami sempat berencana membongkarnya, namun kerusakannya segera diatasi, dan kami berharap ada perubahan jangkauannya lebih kuat tapi sama saja seperti semula," tandasnya.
(hsa/gsp)