TGH Ibnu Kholil Kembali Maju DPD, Tegas Tolak Money Politik

Politik Lokal

TGH Ibnu Kholil Kembali Maju DPD, Tegas Tolak Money Politik

Helmy Akbar - detikBali
Rabu, 10 Mei 2023 19:10 WIB
TGH Ibnu Kholil saat menyerahkan berkas pendaftaran bacaleg ke Ketua KPU NTB Suhardi Soud pada Rabu (10/5/2023). (Helmy Akbar/detikBali)
Foto: TGH Ibnu Kholil saat menyerahkan berkas pendaftaran bacaleg ke Ketua KPU NTB Suhardi Soud pada Rabu (10/5/2023). (Helmy Akbar/detikBali)
Mataram -

Tuan Guru Haji (TGH) Ibnu Kholil kembali mendaftar menjadi bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPD dapil Nusa Tenggara Barat (NTB). Ibnu Kholil merupakan petahana DPD dapil NTB.

Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) DPD di 2019, pimpinan Ponpes Inen Lemo Lombok Tengah itu berhasil mengamankan kursi ketiga dari empat kursi DPD yang tersedia. Ia meraih total TGH 245.570 suara.

"Saya kembali mencalonkan diri karena sadar masih banyak hal yang harus saya perjuangkan. Saya bersama tim, keluarga dan restu guru sepakat untuk kembali melanjutkan perjuangan di jalur independen DPD," kata Ibnu Kholil saat ditemui di Kantor KPU NTB, Rabu (10/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibnu Kholil mengeklaim sejak dilantik, ia selalu turun ke masyarakat. Secara politik, kata Ibnu Kholil, tentunya tidak ingin citranya rusak.

Ibnu Kholil mengaku masih percaya diri dengan stok suara yang ia raih pada 2019. Diakuinya, capaian itu masih akan cukup untuk sekadar mengamankan kursi yang kini didudukinya.

ADVERTISEMENT

"Bagi saya cukup mempertahankan suara yang ada, Insya Allah itu aman. Tapi harus tetap berikhtiar semaksimal mungkin, bila perlu lebih dari itu," ucapnya.

Ia mengajak para kompetitornya untuk tidak saling menjatuhkan dan mengedepankan nilai-nilai demokrasi dan adab yang baik dalam berkontestasi.

Tolak Politik Uang

Ibnu Kholil mengaku paling anti dengan politik uang. Menurutnya, semua peserta pemilu mesti menyadari bahwa budaya transaksi "money politik" antara caleg dengan konstituen adalah kultur yang buruk.

Dampak dari money politik akan sangat dirasakan masyarakat. Diakuinya, padaPileg 2019, ia tak pernah melakukan money politik.

Suara yang ia raih saat itu murni suara jemaah dan juga berkah dari dorongan guru, dan para tuan guru lain yang mendukungnya. Caleg yang terpilih tanpa money politik, kata Ibnu Kholil, tidak akan memiliki beban untuk mengembalikan modal yang telah ia keluarkan saat pemilihan.

"Kami nggak berpikir bagaimana modal kembali. Jabatan tidak akan berkah jika ada money politik. Kalau kita memilih orang yang besar, jujur, tanpa uang pasti akan disentuh, amanah. Kemudian berikan manfaat, misalnya bantuan semen itu halal dan berkah, daripada di awal kita terima uang, kecil, haram lagi, syubhat," papar Ibnu Kholil.

"Para caleg harus berkeyakinan bahwa jika mengandalkan uang untuk dipilih, artinya kemampuan yang dimiliki hanyalah modal (logistik), belum tentu punya kemampuan dan pemahaman menjalankan fungsi sebagai wakil rakyat," pungkasnya.




(nor/bir)

Hide Ads