.webp)
Dua kepala negara yang akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 9-11 Mei 2023 tak menginap di Labuan Bajo selama kegiatan berlangsung. Kedua kepala negara tersebut justru menginap di Bali.
Presiden Joko Widodo mengungkap alasan kedua kepala negara itu menginap di Bali selama gelaran KTT ASEAN. Menurut dia, kedua kepala negara itu tak kebagian kamar hotel di Labuan Bajo.
"Memang kamarnya tidak cukup," kata Presiden Jokowi saat memberi keterangan pers di Bandar Udara Komodo Labuan Bajo, Minggu (7/5/2023). Presiden Jokowi membuat jeda antarkata yang diucapkannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Pol Satake Bayu Setianto menyebut akan ada dua kepala negara yang menginap di hotel kawasan ITDC Nusa Dua, Badung, Bali. Mereka menginap di Bali untuk menghadiri KTT ASEAN di Labuan Bajo pada 9-11 Mei 2023.
"Sementara yang melapor baik dari Filipina kemudian dari Brunei Darussalam. Kami laksanakan pengamanan khusus buat beliau-beliau, ada yang menginap ada juga yang transit," kata Satake di Nusa Dua, Badung, Bali, Minggu (7/5/2023).
Menurutnya, sudah ada standar prosedur operasional (SOP) mulai dari pengamanan pesawat kenegaraan, penumpang terutama para delegasi dan pimpinan/kepala negara yang akan menghadiri KTT ASEAN di Labuan Bajo. Pengamanan akan dimulai saat para delegasi tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai hingga menuju ke lokasi menginap di hotel kawasan ITDC Nusa Dua.
Kamar hotel di Labuan Bajo memang sudah penuh selama KTT ASEAN berlangsung. Namun, sebelumnya panitia menegaskan bahwa kamar hotel untuk kepala negara dan delegasi KTT ASEAN sudah disiapkan di sejumlah hotel berbintang di Labuan Bajo. Panitia menyebut yang tak kebagian kamar hotel hanya panitia dan petugas keamanan.
(iws/efr)
