Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengecam penembakan di kantor MUI Pusat. Aksi biadab itu dianggap jauh dari nilai-nilai ajaran Islam yang menolak segala bentuk teror kepada orang lain.
"Iya (kami mengecam tindakan semacam itu), itu kan biadab meneror orang lain," sesal Ketua MUI NTB H Saiful Muslim, Rabu (3/5/2023).
Baginya, tak sewajarnya teror dilakukan, apalagi sesama umat Islam. Pada konteks ajaran Islam, perbuatan teror bukan ajaran Alquran dan tak pernah dicontohkan Rasulullah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya, Islam adalah agama yang membawa kebaikan dan rahmat bagi orang lain dan alam semesta. "Dari mana kita mau membenarkan aksi teror kalau Islam saja melarang apapun bentuk aksi yang merugikan dan mengancam keselamatan orang lain?" paparnya.
Bila terdapat perbedaan atau selisih paham, seharusnya diselesaikan dengan komunikasi. Sehingga, apapun bentuk perselisihan dapat diselesaikan dengan elegan.
"Tapi memang orang seperti itu (yang tidak terbuka pikirannya) sulit diajak ngomong," ujarnya.
Peristiwa penembakan yang terjadi di MUI Pusat harus menjadi pelajaran berharga. Agar berbagai bentuk perbedaan yang muncul dapat dihormati oleh siapapun.
Jangan malah memaksakan kehendak yang akibatnya dapat menimbulkan kerusakan yang tidak ada faedahnya. Justru, mendatangkan keburukan bagi siapa saja termasuk diri sendiri.
"Ke depan, mari kita saling menghormati, saling menjaga agar dapat hidup berdampingan di tengah berbagai perbedaan dalam negara yang berdaulat," paparnya.
(efr/efr)