Anak-anak Disabilitas Siap Menenun di KTT ASEAN Labuan Bajo

Manggarai Barat

Anak-anak Disabilitas Siap Menenun di KTT ASEAN Labuan Bajo

Ambrosius Ardin - detikBali
Minggu, 30 Apr 2023 14:51 WIB
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Julie Sutrisno Laiskodat memperlihatkan tenun Manggarai Barat di Labuan Bajo, Kamis (27/4/2023).Β (Foto: Ambrosius Ardin/detikBali)
Foto: Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Julie Sutrisno Laiskodat memperlihatkan tenun Manggarai Barat di Labuan Bajo, Kamis (27/4/2023).Β (Foto: Ambrosius Ardin/detikBali)
Manggarai Barat -

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mempersiapkan penenun dari kelompok disabilitas dalam kegiatan Spouse Program KTT ASEAN. Kegiatan ini akan berlangsung di Puncak Waringin, Labuan Bajo.

Aksi menenun ini akan disaksikan istri-istri atau pendamping kepala negara yang menghadiri KTT ASEAN.

"Saya juga mengusulkan kali ini tidak memakai mama-mama penenun tapi anak-anak disabilitas," kata Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno Laiskodat di Labuan Bajo, Jumat (28/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spouse Program adalah kegiatan sehari yang dikhususkan untuk istri-istri atau pendamping kepala negara yang menghadiri KTT ASEAN tersebut. Kegiatannya diperkirakan tanggal 10 atau 11 Mei 2023, di sela-sela puncak kegiatan KTT ASEAN tersebut.

Julie mengatakan anak-anak disabilitas ini telah diberdayakan untuk menenun melalui program Dekranasda Provinsi NTT. Awalnya, ia mengaku sedih melihat kondisi anak-anak disabilitas yang tidak dicatatkan namanya dalam kartu keluarga.

ADVERTISEMENT

"Jadi itu salah satu program saya supaya bagaimana dalam keadaan (disabilitas) itu bisa menunjukkan diri dan bisa meringankan beban keluarga, dan keluarga tidak malu," ujar Julie.

Anak-anak disabilitas yang terampil menenun ini pernah dibawa dalam kegiatan W20 di Danau Toba dan Bali.

"Ini khusus bagaimana anak-anak disabilitas tersebut bisa menenun dengan luar biasa, lalu mereka cari nafkahnya itu dari menenun tersebut," kata anggota Komisi IV DPR RI ini.

Julie melanjutkan anak-anak disabilitas yang tampil dalam kegiatan Spouse Program KTT ASEAN nanti tidak sekadar menunjukkan keterampilan menenun, tapi juga memberi pesan bahwa dengan keterbatasan yang ada, mereka bisa membantu ekonomi keluarga.

"Jadi anak-anak disabilitas yang akan kami sajikan itu bukan hanya sekadar menenun tapi ada nilai cerita bahwa mereka membantu ekonomi keluarga di rumahnya masing-masing walaupun mereka ada kekurangan sebagai disabilitas tersebut," tandas Julie.




(efr/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads