detikBali
Ragam Ramadan 2023

Menelusuri Langgar Kuno Melayu, Masjid Pertama di Bima

Terpopuler Koleksi Pilihan
Ragam Ramadan 2023

Menelusuri Langgar Kuno Melayu, Masjid Pertama di Bima


Ni Luh Made Yari Purwani Sasih - detikBali

Langgar Kuno Melayu, Bima, NTB.
Langgar Kuno Melayu, Bima, NTB. Foto: Dokumen Pencatatan WBTB BPNB Bali
Daftar Isi
Bima -

Langgar Kuno Melayu adalah salah satu tonggak awal masuknya agama Islam di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Langgar tersebut merupakan tempat ibadah Islam pertama yang juga digunakan sebagai basis pengembangan agama Islam.

Lokasi

Langgar Kuno Melayu berlokasi di sebelah utara Kota Bima. Tepatnya di Kampung Melayu, Gang 08, RT 14/RW 06, Kelurahan Melayu, Kecamatan Asakota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah

Dilansir dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, Langgar Kuno Melayu diperkirakan dibangun pada 1608 oleh mubalig atau penyebar agama Islam dari Gujarat. Masjid ini digunakan oleh masyarakat setempat sebagai tempat ibadah hingga 1990. Kemudian, Langgar Kuno Melayu hanya dimanfaatkan sebagai taman pengajian Al-Qur'an bagi anak-anak.

Informasi lain menyebut Langgar Kuno Melayu didirikan oleh para mubaligh Pagaruyung, Sumatera Barat. Dahulunya, pada atap langgar terdapat lambang kerbau. Pada tangga langgar juga terdapat prasasti bertuliskan, Bi Amwalikum Wa Anfusikum fi Sabilillah, yang artinya "Berhijrahlah kamu dengan harta dan darimu di Jalan Allah".

ADVERTISEMENT

Keunikan

Langgar Kuno Melayu dibangun layaknya sebuah rumah panggung. Langgar ini memiliki tiang berjumlah 16 dengan ukuran 8x8 meter. Langgar ini sedikit berbeda dengan yang lain, karena terdapat mihrab di bagian barat yang agak menjorok. Dalam bahasa Bima, konstruksi tersebut disebut Uma Pa'a.

Jendela Langgar Kuno Melayu berjumlah delapan, dipercaya sebagai lambang delapan orang mubalig yang mendirikan bangunan ini. Sedangkan, anak tangganya berjumlah tujuh buah yang merupakan lambang tujuh lapisan langit dan bumi.

Keberadaan Langgar Kuno Melayu patut dijaga dan dilestarikan. Mengingat selain sebagai cagar budaya, langgar ini merupakan TPQ (Tempat Pendidikan Al-Qur'an) bagi generasi muda yang ingin belajar mengaji atau membaca Al-Qur'an.

Artikel ini ditulis oleh Ni Luh Made Yari Purwani Sasih peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(Ronatal Siahaan/irb)











Hide Ads