.webp)
Prakirawan stasiun BMKG Tenau, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) Otniel Tino Jawa Nduruk mengatakan fenomena gelombang tinggi di Pantai Oesapa, Senin (10/4/2023) siang, terjadi karena adanya potensi bibit siklon 98S.
"Dampak yang kita dapat itu curah hujan tinggi, angin kencang, dan gelombang tinggi sekitar 2,5 meter seperti yang sudah terjadi," ujarnya kepada detikBali saat memantau dampak gelombang tinggi di RT 32, Kelurahan Oesapa.
BMKG menyebutkan gelombang tinggi untuk kategori sedang mencapai 1,25 meter sampai 2,5 meter terjadi di wilayah perairan utara pulau Flores, Selat Sunda bagian timur, Selat Sape bagian selatan, Selat Flores Lamakera, Alor Pantar, Selat Ombai, dan Selat Wetan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk kategori tinggi terjadi di wilayah Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, perairan selatan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia," jelasnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir agar selalu waspada. Ia juga meminta agar alat penangkap ikan, seperti perahu dan kapal diparkir di tempat yang aman untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat hantaman gelombang.
(efr/irb)
