Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima mengingatkan potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat melanda wilayah Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam tiga hari ke depan.
"Waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem pada 9-11 April 2023, di wilayah Bima dan Dompu," kata Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Bima Satria Topan Primadi dalam keterangannya kepada detikBali, Minggu (9/4/2023).
Baca juga: Banjir Bandang Hanyutkan 14 Rumah di Sumbawa |
Menurutnya, BMKG memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia dan menunjukkan kondisi dinamika atmosfer signifikan yang berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia termasuk wilayah Bima dan Dompu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi dinamika atmosfer yang mendukung pembentukan awan hujan yang cukup intensif dalam beberapa hari ke depan. Di antaranya aktifnya gelombang Rossby Ekuator divergensi lapisan atas dengan kategori sedang dan vortisitas kuat di lapisan didukung pula oleh suhu muka laut yang menunjukan anomali positif serta aliran massa udara keluar (outflow)," jelasnya.
Dikatakannya, dengan adanya aktivitas itu, pusat tekanan rendah dan sirkulasi siklonik yang membentuk daerah belokan, pertemuan dan perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di Bima dan Dompu.
Ada beberapa wilayah yang patut diwaspadai memiliki potensi cuaca hujan sedang hingga lebat dapat disertai kilat, petir dan angin kencang. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es dan tanah longsor.
Wilayah yang patut waspada adalah Kabupaten Bima. Kabupaten Bima meliputi wilayah Tambora, Ambalawi, Bolo, Palibelo, Donggo, Madapangga, Soromandi, Wawo, Woha, Langgudu, Lambu, Wera, Belo, Lambitu, Parado, Monta, Sanggar, Sape, dan Wera.
Lalu di Kabupaten Dompu. Meliputi wilayah Kecamatan Pekat, Kecamatan Dompu, Kecamatan Hu'u, Kecamatan Pajo, Kecamatan Woja, Kecamatan Manggalewa, dan Kecamatan Kempo serta Kecamatan Kilo.
Berikutnya ada Kota Bima yang meliputi Kecamatan Mpunda, Kecamatan Raba, Kecamatan Rasanae Timur, Rasanae Barat, dan Kecamatan Asakota.
Selain itu, juga terjadi potensi gelombang tinggi di wilayah Perairan Bima dan Dompu. Gelombang laut 1,250-2,5 meter diprediksi terjadi di perairan utara Bima dan Pelabuhan Bima. Tinggi gelombang laut 2,5-4.0 meter diprediksi di perairan Selatan Bima dan juga di perairan Samudera Hindia Selatan NTB.
"Dengan kondisi, para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terjadinya bencana alam hidrometeorologi khususnya di wilayah Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu," pungkasnya.
(nor/iws)