Waspada! Lampung Akan Alami Cuaca Ekstrem 3 Hari ke Depan

Lampung

Waspada! Lampung Akan Alami Cuaca Ekstrem 3 Hari ke Depan

Tommy Saputra - detikSumbagsel
Senin, 09 Des 2024 11:30 WIB
ilustrasi prakiraan tinggi gelombang
Ilustrasi gelombang tinggi (Foto: Dok. Istimewa)
Lampung -

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Lampung menyebut hujan deras disertai angin kencang akan terjadi hingga 12 Desember 2024. BMKG menyatakan wilayah Lampung sedang mengalami fenomena Superimpose.

Fenomena ini menjadi pemicu terjadinya perubahan cuaca secara ekstrem di sejumlah wilayah di Provinsi Lampung terutama wilayah perairan laut. Superimpose dipengaruhi beberapa faktor yakni karena adanya fenomena La Nina Lemah, Siklon Tropis 91S, Monsun Asia dan Madden Julian Oscilliation.

Adapun pengaruh dari La Nina Lemah yakni meningkatkan curah hujan secara signifikan di wilayah Lampung, dengan intensitas hujan diperkirakan lebih tinggi hingga 10-20% dari normalnya. Sementara Siklon Tropis 91S yakni fenomena yang menambah potensi cuaca ekstrem dengan angin kencang dan gelombang tinggi yang mengancam keselamatan di laut dan aktivitas pesisir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya dampak Monsun Asia adalah memperkuat musim hujan dengan membawa lebih banyak uap air yang memicu pembentukan awan hujan di wilayah Lampung, dan dampak dari Madden Julian Oscilliation yakni gelombang MJO yang aktif dari 6-11 Desember 2024 menambah kekuatan hujan dengan pembentukan awan-awan hujan yang lebih lebat.

Untuk diketahui dampak dari cuaca buruk yang terjadi di Provinsi Lampung, satu unit Kapal Jagantara sempat kandas di perairan Lampung Selatan saat akan melakukan perjalanan dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak, Banten.

ADVERTISEMENT

Kepala BMKG Maritim Lampung, Tarjono mengatakan dengan keadaan fenomena ini sejumlah wilayah perairan akan terdampak hingga memicu gelombang tinggi dari 1,25 meter hingga 4 meter.

"Perubahan ini tentu akan memicu gelombang tinggi di perairan Lampung. Namun memang gelombang ini masih cukup aman yakni setinggi 1,25 hingga 2,5 meter. Kalau untuk gelombang setinggi 4 meter itu biasanya terjadi di wilayah perairan samudera," katanya, Senin (9/12/2024).

Tarjono menyatakan pihaknya juga terus memberikan update perkembangan kondisi cuaca kepada pihak otoritas pelabuhan untuk selalu siaga di tengah kondisi cuaca ekstrim.

"Kami selalu memberikan update terkini per 3 jam kepada otoritas Pelabuhan Bakauheni. Nanti memasuki Nataru perkembangan cuaca itu kami berikan per satu jam sekali," ujarnya.

Dirinya mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor agar dapat meningkatkan kewaspadaan terutama dengan hujan lebat yang diperkirakan akan lebih intens terjadi.

"Waspadai angin kencang dan gelombang laut tinggi yang dapat mengganggu kegiatan di pesisir dan penyeberangan. Segera siapkan langkah-langkah mitigasi bencana dan pastikan jalur evakuasi aman serta ikuti terus informasi terbaru dari BMKG dan selalu prioritaskan keselamatan," tandasnya.




(mud/mud)


Hide Ads