.webp)
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), melibatkan bakal calon legislatif (bacaleg) Pemilu 2024 saat nonton bareng (nobar) debat Anggota Komisi III DPR Benny K Harman dengan Menko Polhukam Mahfud MD. Debat keduanya pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi III DPR, Rabu (29/3/2023).
RDPU yang membahas kejanggalan transaksi Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan ini jadi ajang 'duel' Mahfud MD dan Benny K Harman (BKH) adu argumentasi.
Ketua DPC Partai Demokrat Manggarai Barat Rikardus Jani menuturkan bacaleg dilibatkan dalam nobar agar mereka termotivasi dan belajar dari BKH dalam berargumentasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuannya, mempersiapkan bacaleg dalam rapat-rapat di lembaga legislatif ketika mereka terpilih sebagai anggota dewan.
"Supaya teman-teman di sini termotivasi. Harapannya nanti, ketika teman-teman bacaleg ini di DPR, bisa tahu lah bagaimana berargumentasi saat rapat dewan," ujar Rikardus setelah nobar di Sekretariat Demokrat di Labuan Bajo.
Selain bacaleg, nobar juga diikuti oleh pengurus DPC, PAC, dan sejumlah kader serta simpatisan Demokrat. Mereka yang menonton diyakini akan termotivasi kembali memenangkan BKH pada Pileg 2024 dari daerah pemilihan NTT.
"Kami menyaksikan tadi bagaimana Pak BKH berargumentasi sehingga teman-teman termotivasi agar Pak BKH terpilih lagi di 2024 mewakili NTT. Kami harus mengakui Pak BKH telah mengharumkan masyarakat NTT di Senayan," kata Rikardus.
Lebih jauh ia menuturkan bahwa nobar yang digelar agar para kader mengetahui dengan baik persoalan transaksi janggal Rp 349 triliun yang disorot BKH dan masyarakat.
"Kami menyaksikan bersama bagaimana Pak BKH, putra terbaik NTT, dan juga kader Demokrat, supaya teman-teman di sini punya gambaran apa yang terjadi di Kemenkeu. Kami ingin menyaksikan argumentasi yang dibangun," imbuhnya.
Terkait dengan performa BKH melawan Mahfud MD dalam RDPU itu, Rikardus mengaku puas. Ia menilai BKH mampu menyamai level Mahfud MD.
"Kesan saya, luar biasa Pak BKH hari ini. Artinya ternyata dia (BKH) sudah menampilkan pribadi yang selevel dengan Pak Mahfud. Itu luar biasa, bagaimana ia (BKH) memberikan argumentasi yang santun. Tetapi berisi, argumentasinya berdasar hukum," terang Rikardus.
(BIR/irb)
