Bulog NTT soal Stok Beras: 21 Ribu Ton di Gudang, 18.600 Ton di Perjalanan

Bulog NTT soal Stok Beras: 21 Ribu Ton di Gudang, 18.600 Ton di Perjalanan

Yufen Ernesto - detikBali
Kamis, 09 Mar 2023 21:10 WIB
Bulog NTT menyebut ada 21 ribu ton beras di gudang penampungan dan 18.600 ton kedatangan beras dari Jawa Timur yang akan masuk NTT.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil NTT Eko Yoga Cahyo Utomo saat diwawancarai detikBali di ruang kerjanya, Kamis (9/3/2023). (Yufen Ernesto/detikBali).
Kupang -

Bulog Nusa Tenggara Timur (NTT) menjawab kekhawatiran warga setempat soal stok beras. Pemimpin Bulog Kantor Wilayah NTT Eko Yoga Cahyo Utomo menuturkan 21 ribu ton beras tersedia di gudang penampungan.

Selain itu, masih ada 18.600 ton kedatangan beras dari Jawa Timur. "Bulog selalu memperhatikan ketersediaan stok beras dan keterjangkauan harga, serta stabilisasi harga beras di pasar," ujarnya kepada detikBali di ruang kerjanya, Kamis (9/3/2023).

Memang, Eko mengakui, tren harga beras saat ini di pasaran naik. Hal ini dikarenakan pasokan untuk NTT secara keseluruhan sangat berkurang dari sentra produksi. Maklum, di sentra produksi, lanjut Eko, produksi beras belum memasuki musim panen raya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, untuk mengantisipasi gejolak harga yang terjadi, Bulog telah menyalurkan demi stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dengan operasi pasar sebanyak 10 ribu ton dimulai dari Januari lalu hingga saat ini.

"Dari sisi harga belum bisa mempengaruhi pasar. Karena kondisi saat ini, para pedagang beras juga belum punya persediaan yang cukup banyak yang dipengaruhi faktor kedatangan beras dari daerah sentra produksi belum ada. Tetapi Bulog tetap masih melakukan operasi pasar, sehingga harga beras tidak melambung," jelas Eko.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut ia menyebut setiap kedatangan stok beras, baik di Kanwil Bulog maupun seluruh cabang, diinstruksikan untuk menggelar operasi pasar dengan ketentuan harga tebus dari Bulog sebesar Rp 8.600.

Sedangkan harga di pasaran tidak boleh melebihi harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp 9950, jelasnya.

"Operasi pasar pada Senin mendatang, kami berkoordinasi dengan Satgas Pangan. Bahkan, komoditi lain juga akan disubsidi oleh mitra untuk dijual dalam operasi pasar. Kami akan menyasar ke tiap kelurahan maupun tempat ibadah yang sudah ditentukan dan akan dilakukan hingga Mei-Juni," pungkasnya.

Sebelumnya, harga beras di Kota Kupang, NTT, naik menjadi Rp 12.500-Rp 15.000 per kilogram. Kenaikan harga beras yang terjadi sejak awal tahun ini meresahkan pedagang dan pembeli. Bukan hanya karena harganya, tapi stok beras juga disebut menipis.

"Sudah sejak Januari, harga paling tinggi itu Rp 15 ribu. Kami yang menjual sangat resah karena stoknya menipis," terang salah satu penjual beras di Pasar Inpres Naikoten, Admin (24) saat diwawancarai detikBali, Rabu (8/3/2023).




(BIR/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads