Warga Resah, Harga Beras Melonjak-Stok Menipis

Kupang

Warga Resah, Harga Beras Melonjak-Stok Menipis

Yufen Ernesto - detikBali
Rabu, 08 Mar 2023 17:56 WIB
Pedagang beras sedang melayani pembeli di Pasar Inpres Naikoten I, Kota Kupang, NTT, Rabu (8/3/2023).
Pedagang beras sedang melayani pembeli di Pasar Inpres Naikoten I, Kota Kupang, NTT, Rabu (8/3/2023). Foto: Yufen Ernesto/detikBali
Kupang - Harga beras di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) naik menjadi Rp 12.500-Rp 15.000 per kilogram. Kenaikan harga beras yang terjadi sejak awal tahun ini meresahkan pedagang dan pembeli. Bukan hanya karena harganya, tapi stok beras juga disebut menipis.

"Sudah sejak Januari, harga paling tinggi itu Rp 15.000. Kami yang menjual sangat resah karena stoknya menipis," ujar salah satu penjual beras di Pasar Inpres Naikoten, Admin (24) saat diwawancarai detikBali, Rabu (8/3/2023).

Menurut Admin, harga beras paling murah biasanya Rp 9.000 per kilogram. Saat ini, semua jenis beras mengalami kenaikan hingga Rp 15.000 per kilogram. Harga beras diperkirakan naik diduga dipicu stok menipis karena petani gagal panen.

"Sebelum naik kan harga paling murah itu Rp 9.000, sekarang ini langsung melonjak, kemungkinan akibat cuaca buruk makanya petani gagal panen," jelasnya.

Sementara itu, salah satu pembeli Irna Wadu (37) mengaku kesulitan mendapatkan harga beras murah di sejumlah pasar. Ia menilai harga beras saat ini sulit dijangkau masyarakat berpenghasilan kecil.

"Saya cek di Pasar Oesapa dan Pasar Oebobo sama saja tidak ada yang murah. Kalau harganya tinggi begini kami yang penghasilan minim ini tidak bisa beli," pungkasnya.




(irb/bir)

Hide Ads