.webp)
Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah menekankan tidak ada arahan wajib bagi aparatur sipil negara (ASN) menonton event World Superbike Championship (WSBK) yang akan digelar akhir pekan ini, 3-4 Maret. Namun, Zul optimistis penonton bisa tembus 50 ribu orang.
Menurut Zul, Pemerintah NTB memastikan tetap akan memberi dukungan kepada PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) bersama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) sebagai penyelenggara event WSBK di Sirkuit Mandalika.
"Jangan sampai kami yang menghidupkan dibilang ada pengarahan (ASN) begitu. Tidak kan. Artinya kami juga yang proaktif pasarkan WSBK. Kami yang akan menderita nanti jika tidak sukses," kata Zul, pada Senin (27/2/2023) di Mataram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain untuk memeriahkan event WSBK, Pemerintah NTB juga meminta kepada semua lapisan masyarakat untuk ikut meramaikan dan menonton WSBK di Sirkuit Mandalika. "Kami yang proaktif. Mari semua andil caranya. Kami terus menyemangati MGPA," kata Zul.
Meski demikian, Pemerintah NTB tetap yakin bisa mendatangkan sebanyak 50 ribu penonton WSBK selama tiga hari digelar di Sirkuit Mandalika.
"Maksudnya hati-hati jika tidak terselenggara dengan sukses. Kalau ternyata nggak efektif, kami kan sudah bayar hosting fee mahal-mahal. Terus kalau nggak ada efeknya. Nanti ada yang buat image ini nggak sukses," ujarnya.
Baca juga: Sirkuit Mandalika Bersolek Jelang WSBK |
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata NTB Jamaluddin Malady memastikan pemerintah NTB tidak akan memaksa semua ASN untuk menonton WSBK di Sirkuit Mandalika.
"Sejauh ini (pemerintah) tidak ada memaksa ASN untuk nonton. Kami hanya informasikan bahwa ada event WSBK di Mandalika," kata Jamal.
Dia pun hanya meminta kepada semua lapisan masyarakat dan para ASN di NTB untuk ikut menonton dan memberikan contoh yang baik kepada masyarakat di luar NTB.
"Mari para ASN berikan contoh yang baik ke masyarakat. Masa orang-orang swasta mau nonton sedangkan ASN kita tidak mau kan," pungkas Jamal.
(nor/BIR)
