Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Johanis Asadoma mengungkapkan sebanyak 120 personel berjaga selama 24 jam di lokasi longsor Takari, Kabupaten Kupang, NTT. Mereka dikerahkan untuk pengamanan lalu lintas dan mencegah terjadinya tindak kejahatan di tengah situasi bencana.
Johanis mengatakan ratusan personel itu disiagakan secara bergantian di lokasi longsor yang sempat disebut sebagai 'gunung bergeser' tersebut. "Untuk sementara dibagi tiga shift dulu dengan masing-masing 40 personel yang bertugas secara bergantian," katanya saat meninjau lokasi longsor, Kamis (23/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan ratusan personel tersebut dikerahkan hingga proses pengerjaan jalur alternatif akibat tertimbun material longsor. Ia tak menutup kemungkinan akan ada penambahan personel jika memang diperlukan.
"Tapi ini istilahnya masih pada pengaturan lalu lintas saja, jaga keamanan juga. Sehingga jangan sampai ada yang memanfaatkan situasi seperti ini untuk kepentingan pribadi dan sebagainya," ungkapnya
Johanis mengimbau para pengguna jalan agar tetap berhati-hati saat melintasi longsor yang berlumpur dan licin. Ia mengingatkan warga untuk menjadikan longor Takari sebagai pelajaran agar tidak melakukan penebangan pohon secara berlebihan.
"Ini satu pelajaran untuk kita semua agar hutan-hutan jangan ditebang. Karena sesuai informasi, hutan di sekitar sini ditebang untuk berkebun akhirnya sangat gampang terjadinya longsor," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan kendaraan roda empat dan roda enam mengular di lokasi longsor Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sopir mengeluh sudah sehari belum bisa melintas ke arah Kabupaten Malaka sejak Rabu (22/2/2023).
Pantauan detikBali di lokasi longsor, ratusan mobil seperti truk kayu, tronton, dan pikap yang bermuatan logistik antre dari arah Kota Kupang menuju ke Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, dan Malaka. Panjang antrean kendaraan itu sekitar 3 kilometer.
Untuk diketahui, akses transportasi lumpuh lantaran lokasi ini tertutup tumpukan material longsor mencapai 20 meter hingga terlihat seperti 'gunung bergeser'. Longsor di Takari, Kupang, terjadi pada Jumat (17/2/2023).
(iws/hsa)