PVMBG Beberkan Fakta-fakta Viral 'Gunung Bergeser' di Kupang

Round Up

PVMBG Beberkan Fakta-fakta Viral 'Gunung Bergeser' di Kupang

Tim detikBali - detikBali
Selasa, 21 Feb 2023 03:20 WIB
Longsor setinggi 20 meter menutup Jalan Timor Raya KM 72, Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Longsor setinggi 20 meter menutup Jalan Timor Raya KM 72, Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Foto: Yufen Ernesto/detikBali)
Kupang -

Material longsor menutupi ruas Jalan Nasional Trans Timor KM 73 di Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Jumat (17/2/2023) malam. Tingginya tumpukan material longsor mencapai 20 meter itu sempat viral di media sosial.

Sebuah video situasi longsor di Takari, Kupang, beredar dalam pesan berantai melalui aplikasi WhatsApp. Perekam video menyebut ruas jalan tertutup akibat 'gunung bergeser'.

Menurut Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), fenomena sebenarnya merupakan gerakan tanah jenis longsoran bahan rombakan pada daerah tekuk lereng di bagian selatan jalan nasional. Lantaran ruas jalan tertimbun longsoran, warga tidak bisa melintas dan transportasi lumpuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta-fakta bencana longsor di Takari, Kupang, NTT, yang disebut warga sebagai 'gunung bergeser' yang dikutip detikBali dari laman resmi Badan Geologi:

Kondisi Daerah Bencana

Morfologi

Lokasi longsor berada di lembah beşar yang dibatasi perbukitan dengan kemiringan lereng yang curam. Tampak bentukan longsoran lama di bagian hulu dari lembah tempat terjadinya gerakan tanah tersebut. Adapun daerah bencana berada pada elevasi sekitar 150 meter di atas permukaan laut.

ADVERTISEMENT

Geologi

Berdasarkan Peta Geologi Lembar Kupang-Atambua, Timor (Suwitodirjo dan Tjokrosapoetro, 1996), lokasi bencana tersusun oleh batuan dari Kompleks Bobonaro (Tmb), Formasi Batuputih (Tmpb) dan Formasi Noele (QTn). Kompleks Bobonaro terdiri dari fragmen ukuran boulder, matrik lempung berkandungan Foraminifera.

Formasi Batuputih terdiri dari kalsilutit, tuff, sedikit marl dan batu gamping Arenit. Formasi ini menjemari dengan Formasi Noele yang terdiri dari perselingan mari dan batu pasir, konglomerat dan tuf. Struktur geologi di lokasi gerakan tanah sangat intensif, terdiri dari sesar normal berarah barat-timur yang terpotong oleh sesar mengiri yang berarah utara-selatan.

Kerentanan Gerakan Tanah

Mengacu pada Peta Prakiraan Wilayah Terjadinya Gerakan Tanah pada Bulan Februari 2023 di Provinsi Nusa Tenggara Timur (Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), lokasi bencana termasuk zona potensi terjadi gerakan tanah Menengah-Tinggi.

Itu berarti, wilayah tersebut mempunyai potensi menengah hingga tinggi untuk terjadi gerakan tanah apabila dipicu oleh curah hujan yang tinggi/di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

Faktor Penyebab Terjadinya Gerakan Tanah

Menurut Badan Geologi, ada beberapa faktor yang kemungkinan menjadi penyebab terjadinya gerakan tanah. Termasuk di antaranya kemiringan lereng yang terjal di sekitar lokasi gerakan tanah.

Selain itu, pergerakan tanah juga bisa karena pengaruh struktur geologi yang intensif. Hal itu membuat batuan di daerah ini memiliki banyak bidang lemah berupa rekahan. Selanjutnya, bisa pula karena kondisi batuan yang terdiri dari jenis batuan sedimen seperti batu pasir, batu lempung, tuff, marl/napal, atau kalsilutit.

Faktor lainnya adalah adanya morfologi longsoran lama yang menunjukkan indikasi gerakan tanah lama yang aktif kembali. Demikian pula faktor tingginya curah hujan yang bisa memicu gerakan tanah.

Rekomendasi

Badan Geologi juga mengeluarkan rekomendasi bagi masyarakat yang beraktivitas di sekitar lokasi bencana longsor untuk meningkatkan kewaspadaan terutama saat hujan deras turun dan sesaat setelahnya. Demikian pula petugas yang membersihkan material longsor agar senantiasa memperhatikan kondisi kestabilan material dan cuaca demi keselamatan kerja.




(iws/hsa)

Hide Ads