Dugaan Minta Foto Bugil, Kades Ungga Klaim Nomor Ponselnya Diretas

Lombok Tengah

Dugaan Minta Foto Bugil, Kades Ungga Klaim Nomor Ponselnya Diretas

Ahmad Viqi - detikBali
Selasa, 07 Feb 2023 19:50 WIB
Kepala Desa Ungga, Suasto Hadiputro Armin, di Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Selasa (7/2/2023). Suasto diduga meminta foto bugil warganya.
Kepala Desa Ungga, Suasto Hadiputro Armin, di Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Selasa (7/2/2023). Suasto diduga meminta foto bugil warganya. Foto: Ahmad Viqi/detikBali
Lombok Tengah -

Kepala Desa (Kades) Ungga Suasto Hadiputro Armin mengklaim nomor pribadinya yang terdaftar di aplikasi WhatsApp (WA) terkena hack atau peretasan. Karena itu, ia membantah telah meminta foto bugil warganya berinisial L (19) melalui WA.

"Saya sumpah demi dunia akhirat tidak melakukan itu (meminta foto bugil)," tutur Suasto, Selasa (7/2/2023).

Menurut Suasto, nomor 081917097*** itu sudah lama tidak digunakannya karena diretas. Bahkan, beberapa waktu lalu ia mendapatkan informasi ada orang lain yang menggunakan nomor tersebut dan meminta sesuatu ke pihak lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak pakai lagi (nomor ponsel) dan nomor itu sudah sering dipakai orang lain," ujar Suasto. Karena itu, ia meminta semua orang yang pernah dihubungi oleh nomor tersebut untuk melapor ke polisi.

Sebelumnya, ratusan warga Desa Ungga berdemo di kantor desa pada Selasa (7/2/2023) karena Suasto diduga melecehkan L dengan meminta pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Arab Saudi itu mengirimkan foto bugilnya melalui WhatsApp. Desa Ungga terletak di Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

ADVERTISEMENT

Koordinator aksi Apriadi Abdi Negara menuturkan ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Penjaga Kehormatan Perempuan dan Marwah Desa Ungga mendesak agar Suasto mundur dari jabatannya.

"Aksi demonstrasi terkait dengan adanya percakapan asusila atau pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh kepala desa. Ini menimbulkan gejolak di tengah masyarakat Desa Ungga," jelas Abdi.




(gsp/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads