Kades Ungga Akan Memolisikan Pengunggah Isi WA-nya dengan Korban Pelecehan

Lombok Tengah

Kades Ungga Akan Memolisikan Pengunggah Isi WA-nya dengan Korban Pelecehan

Tim detikBali - detikBali
Selasa, 07 Feb 2023 16:42 WIB
Ratusan warga Desa Ungga berdemo di kantor Desa Ungga, Selasa siang (7/2/2023). Mereka minta Kepala Dea Ungga mundur karena diduga meminta foto bugil warganya.
Ratusan warga Desa Ungga berdemo di kantor Desa Ungga, Selasa siang (7/2/2023). Mereka minta Kepala Dea Ungga mundur karena diduga meminta foto bugil warganya. Foto: Ahmad Viqi/detikBali
Lombok Tengah -

Kepala Desa (Kades) Ungga Suasto Hadiputro Armin akan memolisikan sejumlah orang yang mengunggah isi percakapan dirinya dengan L (19) di TikTok. Lantaran, hal itu ia kini diduga melakukan pelecehan seksual dengan meminta foto bugil L melalui WhatsApp (WA).

"Siapa yang sebar itu semuanya akan saya tindak tegas (laporkan pada polisi)," kata Suasto kepada detikBali melalui WhatsApp, Selasa (7/2/2023).

Suasto membantah telah meminta foto telanjang L. Menurut dia, tuduhan masyarakat terhadap dirinya yang melakukan tindakan asusila itu sama sekali tidak berdasar. Apalagi, nomor WhatsApp yang diduga berisi pesan meminta foto bugil pekerja migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi itu sudah lama tidak digunakan olehnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suasto mempersilakan warga setempat melapor pada polisi daripada berdemo. "Silakan untuk melapor ke polisi karena kita harus mengacu kepada hukum positif," ujarnya.

Suasto juga berani mempertanggungjawabkan semua tuduhan tersebut. "Jika ini benar maka saya akan bertanggungjawab dunia akhirat," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Kordinator demo Apriadi Abdi Negara meminta Suasto bersumpah di bawah Al-Quran jika tidak pernah meminta foto bugil L. Namun, Kades Ungga itu enggan melakukannya.

"Kepala Desa tidak berani bersumpah, artinya dia benar telah melakukan (meminta foto bugil)," ungkap Abdi.

Abdi juga akan membantu L pulang ke Desa Ungga dan mendampingi perempuan itu melaporkan dugaan asusila itu ke Polda Nusa Tenggara Barat. "Kami akan dampingi korban untuk melaporkan ke polisi," ujarnya.




(gsp/hsa)

Hide Ads