Pelayaran kapal feri rute Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT)-Sape, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan sebaliknya, ditutup sejak kemarin hingga hari ini, Senin (6/2/2023). Penutupan dilakukan karena cuaca ekstrem hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.
Manajer Usaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Feri Cabang Labuan Bajo Andri Matte mengatakan ada peringatan cuaca buruk dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Pelayaran Labuan Bajo-Sape dan Sape-Bajo ditutup sementara kemarin dan hari ini. Malam dipantau lagi cuacanya, apakah bisa berangkat subuh. Kami pantau cuaca setiap 12 jam, enam jam," kata Andri, Senin (6/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan laporan kondisi cuaca dari BMKG dan kondisi riil pada alur pelayaran, saat ini kondisi alam mengalami pancaroba, maka demi keselamatan kapal dan muatan untuk pelayaran Labuan Bajo-Sape dan dari Sape ke Labuan Bajo sementara ditunda keberangkatan sambil memantau kondisi cuaca," lanjutnya.
Andri mengatakan cuaca buruk melanda hampir semua wilayah Indonesia bagian tengah. Untuk itu, ia akan mengutamakan keselamatan dalam pelayanan dengan memperhatikan kondisi cuaca. Kapal akan kembali diberangkatkan saat cuaca sudah membaik.
"Untuk pelayanan, kami tetap memperhatikan aspek keselamatan. Apabila cuaca aman untuk pelayaran akan dilakukan pelayanan dengan tetap koordinasi dengan nakhoda dan syahbandar dari BPTD XII dan BPTD XIII, dengan tetap mengikuti pergerakan cuaca sesuai laporan dari BMKG," jelas Andri.
Sementara itu, kondisi cuaca Labuan Bajo hari ini diguyur hujan sejak kemarin. Sejak semalam intensitas hujan sangat tinggi disertai angin.
(irb/bir)