Selain merasakan sensasi melihat komodo dan panorama indah alam bawah laut di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai, traveler perlu juga membawa pulang pengalaman menikmati berbagai spot wisata alam di Flores, Nusa Tenggara Timur.
Salah satu spot wisata yang direkomendasikan untuk dikunjungi adalah Nanga Lok, teluk cantik dalam balutan bakau dan bukit sabana. Pada 25 November 2022, Nanga Lok meraih Anugerah Pesona Indonesia (API) terbaik untuk kategori Surga Tersembunyi di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teluk sepanjang kurang lebih tiga kilometer ini berada di Desa Golo Lijun, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur.
"Nanga Lok menebarkan pesona kepada setiap pengunjung," ujar John, salah seorang pengunjung.
Nanga Lok bisa ditempuh selama enam jam perjalanan darat dari Labuan Bajo. Perjalanan akan menyusuri Pantai Utara Flores menjelang tiba di lokasi. John mengakui perjalanan ke sana memang melelahkan. Apalagi kondisi jalan dengan tanjakan dan turunan melintasi tebing dan jurang. Kendaraan harus meliuk-liuk mengikuti topografi bukit dan lembah yang memacu adrenalin.
Namun, di ujung perjalanan, panorama alam yang memanjakan mata, sekejap menghapus lelah. Sebuah teluk cantik tersembul dari balik bebukitan. Tak jauh dari jalan raya.
"Perjalanan ke sana memang tidak mudah karena memakan waktu yang lama. Tapi rasa jenuh sepanjang perjalanan jadi lenyap seketika karena panorama alam Nanga Lok yang luar biasa cantiknya," kata John.
"Makin ciamik dengan pantai berbalut bakau yang masih perawan. Bukit-bukit berbalut sabana dengan bunga-bunga putih di sekelilingnya menambah keindahan Nanga Lok," tutur John.
Nanga Lok awalnya tak begitu dikenal luas. Tak banyak pula penikmat wisata alam yang mencumbui keindahannya. Namun lambat laun, teluk di tepi jalan raya Trans Flores ini digandrungi travelers, tak terkecuali pelancong dari mancanegara.
![]() |
Waktu terbaik mengunjungi Nanga Lok pada pagi hari, sehingga bisa menyaksikan sunrise di sana. Namun, sunrise hanya terlihat pada Januari-Agustus. Bulan-bulan berikutnya posisi sunrise sudah bergeser.
Travelers juga bisa berkemah di bebukitan di pinggir teluk. Saat ini fasilitas berkemah belum tersedia di sana. Travelers wajib membawa sendiri perlengkapan berkemah. Spot foto dan toilet sudah tersedia di sana. Terdapat homestay di kampung terdekat jika travelers ingin menginap di sana.
Pemerintah desa setempat masih mengupayakan pengelolaan destinasi tersebut oleh desa atau kelompok sadar wisata. Sementara ini travelers yang mengunjungi Nanga Lok tak dipungut retribusi. Untuk pemanfaatan spot foto, travelers membayar seikhlasnya.
Simak Video "Sambutan dari Kepala Suku Wae Rebo, Manggarai Flores"
[Gambas:Video 20detik]
(hsa/gsp)