Jembatan Kapsali di Amfoang Putus, Akses Warga Lumpuh Total

Kupang

Jembatan Kapsali di Amfoang Putus, Akses Warga Lumpuh Total

Yufen Ernesto - detikBali
Sabtu, 04 Feb 2023 12:12 WIB
Jembatan Kapsali di Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kupang, NTT, putus akibat hujan deras, Sabtu (4/2/2023).
Jembatan Kapsali di Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kupang, NTT, putus akibat hujan deras, Sabtu (4/2/2023). Foto: Istimewa
Kupang -

Jembatan Kapsali di Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), putus akibat diguyur hujan deras sejak dua hari terakhir. Dampaknya akses warga sekitar lumpuh total.

"Benar sudah putus karena dua hari ini hujan terus menerus. Anak sekolah SMP dan SMA di sini tidak bisa ke sekolah," ujar Camat Amfoang Barat Daya Yesua To saat dikonfirmasi detikBali, Sabtu (4/2/2023).

Yesua mengatakan jembatan putus mengakibatkan siswa SMP Negeri I Manubelon dan SMA Negeri I Manubelon yang tinggal di Dusun 03 Oelamopu tidak bisa melintasi jembatan untuk pergi ke sekolah. Jembatan Kapsali merupakan penghubung utama dari Kota Kupang menuju Amfoang Barat Laut, Amfoang Utara, dan Amfoang Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini warga di sejumlah kecamatan di wilayah Amfoang tidak bisa lewat, prihatin sekali dengan anak-anak sekolah," akuinya.

Ia juga mengingatkan kepada seluruh kepala desa dan masyarakat untuk selalu waspada dengan cuaca ekstrem melanda, apalagi ada kejadian jembatan putus. Menurutnya perkiraan cuaca dari BMKG memprediksi masih terjadi curah hujan tinggi.

ADVERTISEMENT

Putusnya jembatan Kapsali, Yesua telah menyampaikan informasi kepada seluruh Kepala Desa dan masyarakat setempat untuk tetap waspada. Pihaknya tetap siaga dan memantau situasi yang terjadi.

"Kami dari kecamatan sudah imbau, secara umum disampaikan kepada pemerintah desa dan masyarakat. Tetap waspada dan kami pemerintah selalu siaga memantau situasi yang terjadi," ucapnya.

Terpisah, mahasiswa asal Amfoang Barat Laut Gad Manoh meminta pemerintah Kupang dan NTT segera membangun jembatan yang selama ini menjadi penghubung utama jalur pantura itu. Sebab, jika dibiarkan tanpa ada perhatian serius akan menghambat akses ekonomi masyarakat Amfoang. Mahasiswa juga pasti kesulitan menerima kiriman dari orangtua karena tidak ada akses transportasi.

"Tidak ada alasan lagi, pemerintah kabupaten dan provinsi harus segera mengatasinya dengan membangun jembatan karena itu penghubung utama. Kalau dibiarkan, maka akses ekonomi masyarakat terhambat. Apalagi kami mahasiswa yang tinggal di Kota Kupang juga kesulitan kiriman uang dan bekal," tegasnya.




(irb/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads