Melihat Komodo dari Jalan Jerambah

Manggarai Barat

Melihat Komodo dari Jalan Jerambah

Ambrosius Ardin - detikBali
Sabtu, 04 Feb 2023 10:50 WIB
Elevated deck atau jalan jerambah membentang di lembah Loh Buaya Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Rabu (1/2/2023).
Elevated deck atau jalan jerambah membentang di lembah Loh Buaya Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Rabu (1/2/2023). Foto: Ambrosius Ardin/detikBali.
Manggarai Barat -

Wisatawan kini bisa merasakan suasana berbeda ketika melihat komodo di Loh Buaya Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sejak 1 Oktober 2022, para pelancong mendapat kemudahan akses untuk melihat kadal raksasa tersebut.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahana Rakyat (PUPR) telah rampung membangun sejumlah fasilitas di Pulau Rinca. Misalkan, dermaga hingga museum. Beragam sarana tersebut bisa digunakan para pelancong saat pelesiran di Pulau Rinca.

Pada Rabu (1/2/2023), detikBali berkesempatan mengunjungi Loh Buaya di Pulau Rinca bersama rombongan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Sekjen KLHK) Bambang Hendroyono dan Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap Indonesia untuk UNESCO Ismunandar.

Menggunakan kapal patroli KLHK, perjalanan dari Labuan Bajo ke Pulau Rinca ditempuh kurang lebih satu jam. Tiba di Loh Buaya sekitar pukul 09.30 Wita, kapal bersandar dengan mudah di dermaga. Penumpang juga tak kesulitan menginjakkan kaki di dermaga. Dermaga ini merupakan salah satu infrastruktur yang dibangun di Pulau Rinca.

Dermaga juga memiliki bangunan pengaman pantai berbentuk kerucut tak berdinding. Pengunjung bisa duduk sebentar di sana sebelum melanjutkan perjalanan ratusan meter di atas elevated deck atau jalan jerambah untuk melihat Komodo.

Elevated deck memiliki panjang kurang lebih 300 meter. Jalan jerambah itu membentang dari dermaga hingga Niang Komodo. Sepanjang 100 meter pertama lintasan itu berkelok.

Komodo bisa dilihat setelah melewati kawasan bakau. Elevated deck ini seperti dibangun di atas rawa-rawa. Dari atas jalan jerambah inilah pengunjung bisa melihat komodo. "Dulu kalau mau lihat komodo jalan di bawah," kata Emanuel Bangu, salah satu pemandu di sana, Rabu (1/2/2023).

Bangu menerangkan sebelum ada jalan jerambah, para pengunjung Pulau Rinca hanya bisa melalui jalan rabat beton. Namun, saat laut pasang, jalan itu tergenang air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komodo di Loh Buaya Pulau Rinca dilihat dari elevated deck atau jalan jerambah.Komodo di Loh Buaya Pulau Rinca dilihat dari elevated deck atau jalan jerambah. Foto: Ambrosius Ardin. Foto: Ambrosius Ardin/detikBali



Beruntung detikBali bisa melihat komodo dari atas jalan jerambah. Dua ekor kadal raksasa itu melintas di sekitar jembatan yang dilalui kontributor detikBali Ambrosius Ardin.

ADVERTISEMENT

Menurut Bangu, setelah pukul 09.00 Wita, jarang ditemui komodo di sekitar elevated deck. Hewan buas itu biasanya terlihat saat pagi. "Biasanya pagi jam 6 sampai 8. Kalau sekarang banyak istirahat," ujarnya.

Jalan jerambah juga berfungsi sebagai jalan akses yang menghubungkan dermaga, Niang Komodo, dan penginapan ranger, pemandu, serta peneliti. Terdapat tiga bangunan untuk penginapan tersebut.

Di ujung elevated deck terdapat Niang Komodo, bangunan yang di dalamnya terdapat museum, kafetaria, dan tempat suvenir, serta Komodo Information Center. Fasilitas lain, yang bisa digunakan oleh wisatawan ialah toilet yang bersih.

Museum Niang Komodo memiliki sepasang rangka komodo betina dan jantan. Museum itu juga memuat dua peta video interaktif, 53 panel diaroma, dan delapan panel Taman Nasional Komodo Heroes. Peta interaktif dan diaroma merangkum ragam biodiversitas daratan maupun perairan di Taman Nasional Komodo.

Setelah menyusuri jalan jerambah dan mengunjungi museum, para wisatawan bisa bergeser ke bangunan di sebelahnya untuk berbelanja suvenir seperti patung komodo, sarung khas NTT, kaus dengan gambar komodo, dan lainnya. Para pelancong juga bisa menikmati secangkir kopi atau minuman dingin lainnya di kafetaria sambil melepas penat.

Seperti apa harapan Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya pada beragam sarana di Pulau Rinca? baca selengkapnya di sini

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya meresmikan beragam sarana di Loh Buaya Pulaua Rinca pada Kamis (2/2/2023). Pada, 21 Juli 2022, Presiden Joko Widodo sempat meresmikan beragam fasilitas itu.

Siti mengatakan pengembangan Taman Nasional Komodo sebagai salah satu Destinasi Parawisata Super Prioritas (DPSP) telah menempuh jalan panjang sejak pertengahan 2016, dan tentu saja upaya sebelumnya The New Seven Wonder. "Kita juga tahu bahwa Taman Nasional Komodo ini merupakan world heritage," tuturnya.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya meresmikan pemanfaatan sarana prasaran wisata alam di Loh Buaya Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Kamis (2/2/2023)Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya meresmikan pemanfaatan sarana prasaran wisata alam di Loh Buaya Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Kamis (2/2/2023). Foto: Istimewa. Foto: Istimewa



Siti menerangkan Presiden Jokowi memberikan arahan langsung saat penataan Pulau Rinca dilakukan. "Saya sangat bersyukur bisa sampai pada fase ini sekarang untuk wisata premium Pulau Komodo," kata Siti.

Menurut Siti, masih ada hal-hal yang sangat penting yang perlu dilakukan. Misalkan, optimalisasi posisi TN Komodo sebagai Warisan Dunia UNESCO. Selain itu, kawasan konservasi juga harus bermanfaat untuk menjadi pusat pertumbuhan.

"Diharapkan pemanfaatan sarana prasarana wisata alam di Pulau Rinca dapat menggaungkan bentuk ketegasan dan keseriusan pemerintah dalam mempertahankan kelestarian lingkungan di mata dunia. Sarana prasarana wisata alam Loh Buaya ini agar bermanfaat secara fungsional," tutur Siti.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Momen Evakuasi Turis Malaysia yang Terseret Arus di Perairan Komodo"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads