Camat Sebut Hotel Dibakar Warga di Lombok Timur Terabas Sempadan Pantai

Ahmad Viqi - detikBali
Jumat, 03 Feb 2023 07:01 WIB
Foto: Hotel dibakar warga di Lombok Timur, Selasa (31/1/2023). (Istimewa)
Lombok Timur -

Camat Jerowaru Kamaruddin mengungkap alasan ratusan warga yang melakukan protes hingga merusak tembok milik PT. Temada Pumas Abadi. Setelah merusak tembok perusahaan, beberapa warga juga membakar 8 kamar hotel dan 1 unit gudang milik PT. Temada.

Kamaruddin mengungkap kronologi pembakaran hotel bermula dari kegeraman geram karena perusahaan menerabas sempadan pantai sehingga menghalangi akses mencari nafkah.

"Memang kami sudah mediasi dengan pak Kapolsek Keruak. Karena pagar perusahaan sudah dirusak kan. Setelah kami jelaskan memang bangunan harus 100 meter dari bibir pantai," kata Kamaruddin, Kamis (2/2/2023) via sambungan telepon.

Menurutnya, sebelum warga membakar kamar hotel milik PT Temada, mereka geram bangunan tembok milik perusahaan tersebut. Ini lantaran tidak berjarak dengan sempadan Pantai Tampah Bolek, Dusun Kaliantan Desa Seriwe, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur.

"Tidak ada jarak sama sekali. Sampai ke pasir pantai. Ini yang mengundang masyarakat marah. PT Temada juga jarang komunikasi dengan kami di kecamatan sejak melakukan pembangunan tahun 2019 lalu," kata Kamaruddin.

Menurut Kamaruddin, sesuai aturan, perusahaan memang tidak boleh membangun tembok hingga menutup akses warga ke pantai lokasi mencari nafkah.

"Tapi bukan berarti kami bela masyarakat dan bela perusahaan. Kami juga sudah sarankan (masyarakat) tidak merusak gedung. Karena tembok PT udah dirusak duluan oleh warga sebelum membakar hotel," katanya.

Pada Selasa pagi (31/1/2023), kepolisian dan kecamatan sudah menemukan tembok PT Temada dalam kondisi rusak. Mengetahui aksi perusakan tembok itu, aparat kecamatan pun meminta kepada dua warga Dusun Dendang Pelisak dan Kaliantan Desa Seriwe untuk tidak melakukan aksi anarkis kembali.

Bahkan kata Kamaruddin, pagi itu, masyarakat yang merusak tembok perusahaan sepakat tidak akan berbuat kerusakan lagi.

"Tapi pas kami balik dari TKP siangnya gudang dibakar oleh oknum. Kami merasa aman pagi itu. Karena tidak mungkin kami lawan masyarakat. Kata mereka kami tidak merusak gedung. Sampai di kantor gudang dibakar, hotel dibakar," katanya.

Selengkapnya baca halaman selanjutnya



Simak Video "Video Menhut Minta Maaf Buntut Anak Buah Bakar Mahkota Cenderawasih"


(hsa/gsp)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork