Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur (NTT) menyiapkan 39.200 liter disinfektan untuk mencegah penyebaran penyakit African swine fever (ASF) atau demam babi Afrika. Namun, ongkos kirim pendistribusian disinfektan itu ditanggung oleh pemerintah kabupaten/kota masing-masing.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan NTT Melky Angsar menuturkan 39.200 liter disinfektan itu kalau diencerkan bisa menjadi 6,5 juta liter. "Bisa disemprotkan ke 166 ribu kandang babi berukuran 50 meter persegi," tuturnya kepada detikBali, Kamis (26/1//2023).
Baca juga: 253 Babi di NTT Mati karena ASF! |
Melky mengatakan pada 25 Januari telah mengirim 2 ribu liter disinfektan kepada para peternak babi melalui Dinas Peternakan Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan. Masing-masing daerah itu menerima 1.000 liter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, sebanyak 253 ternak babi di NTT mati mendadak akibat ASF. Babi-babi yang mati itu tersebar di tujuh kota/kabupaten.
Kematian babi akibat ASF itu terjadi di Kota Kupang 39 ekor, Kabupaten Kupang (75), Kabupaten Sumba Barat (1), Kabupaten Sumba Barat Daya (22), Kabupaten Ende (41), Kabupaten Sikka (42), dan Flores Timur (33). "Angka kematian terbanyak di Kabupeten Kupang," ungkap Melky.
(gsp/iws)