Anak-anak Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai Banjir di Amfoang Kupang

Kupang

Anak-anak Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai Banjir di Amfoang Kupang

Yufen Ernesto - detikBali
Senin, 09 Jan 2023 16:14 WIB
Tangkapan layar video yang menunjukan sejumlah warga menyebrang sungai Taen di Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, NTT (Ist).
Foto: Tangkapan layar video yang menunjukan sejumlah warga menyebrang sungai Taen di Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, NTT (Ist).
Kupang -

Beredar video warga nekat menyeberangi derasnya sungai Taen di Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam video memperlihatkan warga dari anak-anak hingga dewasa menyeberangi sungai banjir yang tingginya melebihi leher orang dewasa.

Mereka menyeberangi derasnya arus sungai dengan dibantu dengan beberapa orang warga lainnya. Sungai Taen menjadi akses satu-satunya warga untuk berangkat sekolah maupun melakukan aktivitas lainnya. Kejadian tersebut terjadi pada Kamis 5 Januari 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tangkapan layar video yang menunjukan warga menyebrang sungai Taen di Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, NTT (Ist).Tangkapan layar video yang menunjukan warga menyebrang sungai Taen di Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, NTT (Ist). Foto: Tangkapan layar video yang menunjukan warga menyebrang sungai Taen di Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, NTT (Ist).

Kepala Desa Manubelon Anton Tak mengungkap setiap harinya warga terus melintasi sungai Taen. Warga harus menunggu berjam-jam hingga berhari-hari apabila banjir tak kunjung surut.

"Biasanya ada warga setempat yang membantu menyeberangkan warga yang melintasi ke arah Kupang. Walaupun taruhan nyawa tapi mau bagaimana lagi," ujar Anton Tak saat dikonfirmasi detikBali, Senin (9/1/2023).

Anton Tak mengakui sungai Taen belum dibangun jembatan sehingga membuat warga kesulitan akses transportasi. Terlebih saat musim hujan.

"Belum ada pembangun jembatan, setiap tahun saat musim hujan warga terus diperhadapkan dengan menyeberangi banjir," jelasnya.

Sungai Taen merupakan salah satu akses di jalur pantura yang menghubungkan 4 kecamatan. Di antaranya Kecamatan Fatuleu Barat, Amfoang Barat Laut, Amfoang Utara, hingga Amfoang Timur.

Sungai Taen juga menjadi penghubung dengan negara Timor Leste. "Ini jalur pantura, selain menghubungkan antar sejumlah kecamatan di wilayah Amfoang juga sebagai penghubung antar negara," ungkapnya.

Menurutnya, sejauh ini belum ada pengajuan pembangunan jembatan. Pemerintah Desa Taen sudah mengajukan normalisasi sungai ke Pemerintah Kabupaten Kupang namun sampai saat ini belum direalisasikan.

"Karena ada longsor di pinggiran sungai dan perumahan warga terancam makanya Pemerintah Desa Taen ajukan normalisasi," pungkasnya.




(nor/hsa)

Hide Ads