Viral Pendaki Diterjang Badai di Rinjani, TNGR: Tetap Hati-hati

Mataram

Viral Pendaki Diterjang Badai di Rinjani, TNGR: Tetap Hati-hati

Ahmad Viqi - detikBali
Jumat, 30 Des 2022 17:14 WIB
Pendaki terjebak badai di jalur pendakian menuju Puncak Gunung Rinjani Lombok, NTB, Kamis (29/12/2022).
Pendaki terjebak badai di jalur pendakian menuju Puncak Gunung Rinjani Lombok, NTB, Kamis (29/12/2022). Foto: Istimewa
Mataram -

Viral potongan video puluhan pendaki terjebak badai saat melakukan pendakian ke puncak Gunung Rinjani, Lombok, NTB, Kamis (29/12/2022) kemarin. Potongan video viral yang diunggah akun @insidesembalun, memperlihatkan pendaki berjas hujan terpaksa berhenti di jalur leter E menuju puncak Gunung Rinjani karena diterpa badai.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Dwi Pangestu angkat suara terkait badai yang menerjang beberapa pendaki di jalur leter E menuju arah Puncak tertinggi Gunung Rinjani Lombok. Ia mengaku sudah memberikan imbauan kepada para pendaki.

"Kami sudah imbau ya. Jika kondisi cuaca memang kurang memungkinkan agar segera membatalkan atau segera turun," ujar Dwi via WhatsApp, Jumat (30/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dwi mengingatkan kepada semua yang akan melakukan pendakian agar lebih berhati-hati saat musim hujan melanda NTB. Demikian juga, bagi pendaki yang akan melakukan pendakian sebelum Rinjani ditutup, agar selalu mempersiapkan perlengkapan dan makanan lebih, serta memperhitungkan dengan baik rencana pendakian.

Menurutnya, hingga Jumat (30/12/2022) atau tiga hari menjelang penutupan kawasan Gunung Rinjani, jumlah pengunjung yang sudah melakukan check in sebanyak 534 orang pendaki. "Ya itu data check in yang sedang naik ya. Kami sudah cek di aplikasi. Tapi data itu secara umum untuk pendaki yang sedang naik di enam jalur Rinjani," katanya.

ADVERTISEMENT

Terpisah, Kapolsek Sembalun AKP Lalu Panca Warsa mengatakan, kondisi cuaca di Kecamatan Sembalun, bawah kaki Gunung Rinjani, hingga Jumat sore terpantau hujan lebat disertai petir dan berkabut. "Sejak subuh kemarin tidak reda hujan. Ini sudah dua hari kabut. Jadi cuaca ekstrem hujan angin dan petir, sama berkabut tebal," kata Panca.

Akibat cuaca ekstrem yang melanda Kecamatan Sembalun, jarak pandang hanya bisa tembus 10-15 meter. "Kami imbau bagi yang mau berlibur ke Sembalun, selalu waspada betul dengan cuaca ekstrem di Sembalun. Siapkan jas hujan pakaian yang tidak mudah basah," sarannya.

Cuaca ekstrem ini, sebut Panca, sudah berlangsung sejak Kamis (29/12/2022) hingga Jumat sore (30/12/2022). "Sudah dua hari hujan ekstrem. Kadang hujan lebat ini disertai petir. Kami minta kepada wisatawan terus berhati-hati," lugas Panca.




(irb/hsa)

Hide Ads